Mohon tunggu...
Zen Siboro
Zen Siboro Mohon Tunggu... Freelancer - samosirbangga

Terkadang suka membaca dan menulis. Pencumbu Kopi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

BRICS: Peluang atau Ancaman bagi Indonesia (II)

3 Mei 2023   16:49 Diperbarui: 3 Mei 2023   17:06 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ini pula bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk menunjukkan sikap netralnya dengan tidak memihak pada haluan manapun, meskipun nantinya akan memilih ikut BRICS atau tidak. Sebagai pertimbangan, jika Indonesia ikut BRICS, negara haluan Barat yang berasumsi bahwa Indonesia sudah memilih haluan internasional bersama dengan Cina dan Rusia dapat terbantahkan dengan hubungan diplomatis Indonesia yang tetap baik dan harmonis dengan berbagai negara Barat lainnya pada kerjasama-kerjasama di organisasi internasional lainnya selain BRICS.

Selain karena hubungan diplomatis yang tetap berjalan baik dan lancar, kemampuan kita dalam memproduksi dan mengolah potensi sumber daya alam juga harus ditingkatkan secara signifikan dalam tempo yang relatif cepat. Kemampuan tersebut nantinya dapat menjadi bahan bargaining utama pemerintah dalam menghadapi tantangan dari berbagai asumsi internasional terkait posisi haluan politik Indonesia.

Terakhir, jika pemerintah kita ingin mengambil sikap tegas yang diikuti dengan pertimbangan-pertimbangan rinci serta menyeluruh, berbagai macam pendekatan bisa dilakukan demi tercapainya keputusan yang ideal dan selaras dengan kebutuhan domestik saat ini. Pendekatan sejarah, pendekatan budaya, pendekatan kebutuhan dan iklim investasi, pendekatan daya beli dan daya jual masyarakat terhadap produk luar negeri, pendekatan pada kebijakan bea impor dan ekspor, serta pendekatan pada sektor sosial, budaya, dan pendidikan, bisa menjadi pertimbangan-pertimbangan tersendiri bagi pemerintah.

Hal ini sangatlah penting mengingat menyatakan bergabung atau tidak bergabung dengan BRICS nantinya akan memberikan dampak yang cukup besar bagi sektor ekonomi dan sosial Indonesia. Sebaliknya, jika pemerintah sudah melakukan kajian mendalam secara terperinci dan menyeluruh perihal kondisi Indonesia hari ini, dan juga memiliki pertimbangan fundamental akan kenyataan pro dan kontra setelahnya, maka apapun keputusan yang diambil tidak akan mengganggu stabilitas politik, sosial, dan ekonomi nasional yang sudah ada hari ini.

Oleh karena itu, akhir kata, sudah saatnya pemerintah perlu melakukan lagi pemetaan mendasar dan rinci saat ini soal kondisi Indonesia di semua sektor. Sudah saatnya juga pemerintah Indonesia untuk menentukan sikap perihal haluan politik dan ekonomi internasional, atau menegaskan kembali bahwa posisi Indonesia masih tetap pada prinsip “tidak memihak” baik Barat ataupun Timur.

Nantinya, eksistensi BRICS ke depannya bukan hanya sebagai ajang pembuktian Indonesia pada berbagai aspek internasional dunia saja, melainkan juga sebagai ajak pembuktian kemampuan dan nilai tawar Indonesia pada dunia internasional, serta pembuktian bahwa Indonesia bukan lagi sebatas peserta saja pada berbagai permainan besar internasional, tapi juga menjadi “play maker” yang memang memiliki pengaruh dan penentu besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun