Ada sebuah kesadaran bersama untuk melaksanakan protokol kesehatan tanpa ada pandang bulu pada masyarakat. Juga tidak ada keistimewaan pada jenis usaha tertentu, semua prokes tetap dilaksanakan dimana saja, kapan saja, dan secara khusus di bawah pengawasan pihak berwajib.
Baiknya lagi, peran pemerintah atas pemberitaan media, menyebabkan berbagai berita HOAX tidak mudah beredar. Sehingga nyaris tidak pernah terjadi panic buying seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Indonesia, terkait dengan kemampuan susu Bear Brand dalam mengatasi peredaran Covid dalam tubuh.
Kesadaran disiplin prokes ini juga terlihat dengan jelas bagaimana masyarakat Spanyol di Murcia melaksanakan demonstrasi dalam memperingati Hari Buruh pada 1 Mei 2021. Aksi long march tetap dilaksanakan, namun tetap melaksanakan prokes dan tidak melepas masker.
Semua kebijakan yang dilakukan pemerintah Spanyol tersebut tentu saja tidak serta-merta membuat Covid-19 menghilang secara keseluruhan. Pasien positif Covid-19 tetap ada, namun tetap dapat dikategorikan "terkendali".
Situasi ini tentu saja berangkat dari kesadaran semua elemen negara dalam memahami bahwa Pandemi ini bukan hanya urusan pemerintah. Setiap elemen masyarakat memiliki kontribusi dalam menciptakan situasi kehidupan sosial yang lebih baik, aman, dan nyaman. Seperti kata orang yang akan menikah, "bukan lagi kau dan aku, tapi kita".
Kesadaran tersebut memberikan sebuah kesimpulan utama atas keberhasilan Spanyol mengendalikan penularan Covid-19, bahwa "Prokes adalah Koentji!" benar adanya. Tidak ada kebijakan yang akan efektif tanpa didasari dengan pelaksanaan prokes yang disiplin sebagai pondasi utama.
Demikian pula adanya kondisi Pandemi seperti sekarang ini, tentu menjadi tugas kita bersama sebagai seluruh warga negara Indonesia. Baik pemerintah, aparat penegak hukum, media, dan masyarakat harus memikirkan kepentingan nasional secara bersama demi pulihnya kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan stabilitas kehidupan sosial masyarakat di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H