Mohon tunggu...
Zen Siboro
Zen Siboro Mohon Tunggu... Freelancer - samosirbangga

Terkadang suka membaca dan menulis. Pencumbu Kopi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

New Normal: (Kita) Terlahir Kembali dan (Kita) Lalai Etika

10 Juni 2020   13:00 Diperbarui: 10 Juni 2020   13:02 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi New Normal. Sumber: kompas.com

Secara tidak langsung normal era baru ini sebenarnya hanya mengulang kembali akan apa yang sejatinya sudah bersifat mendasar dalam kehidupan sosial kita. Kita harus mengakui bahwa Pandemi ini juga semakin masif akibat kita yang memang “sangat” abai dan sepele dalam menghadapinya. Abai dan menganggap persoalan Covid-19 ini hanya menjadi urusan pemerintah.

Membuat pengakuan diri sendiri akan bahaya Pandemi dan kelalaian selama ini mungkin bisa menjadi salah satu kunci utama dalam menekan angka pasien terpapar virus Corona. Kita semua harus mengakui dan sadar bahwa kunci keadaan saat ini adalah kita semua. Kita masyarakat sipil termasuk pemerintah.

Dalam melakasanakan fase baru ini, kita harus punya andil sebagai masyarakat. Terlepas dari cara pemerintah dalam mengatasi Pandemi ini, namun kita juga punya kontribusi besar. Dengan melakasakan protokol kesehatan tersebut, kita bukan hanya membantu pemerintah namun juga membantu sesama serta dunia untuk segera kembali pulih.

Dengan memahami nilai etika dan moral, serta memahami kembali apa yang menjadi prioritas kesehatan bersama, tentu new normal ini bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Mungkin juga akan menjadi lebih mudah dan membuat kita terlahir kembali sebagai pribadi warga negara yang kaya akan empati dan moral. Akhir kata, dengan normal baru ini kita akan re-birth menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun