Mohon tunggu...
Nurzen Maulana
Nurzen Maulana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang agronomist

Seorang agronomis yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketahanan Pangan di Era Globalisasi: Tantangan Dan Peluang bagi Pertanian Indonesia

10 Januari 2025   16:58 Diperbarui: 10 Januari 2025   16:58 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketahanan pangan merupakan isu yang semakin mendesak di tengah era globalisasi yang ditandai dengan perdagangan bebas, perubahan iklim, dan pertumbuhan populasi yang pesat. Indonesia, sebagai negara agraris dengan luas lahan pertanian yang signifikan, menghadapi tantangan dan peluang yang kompleks dalam menjaga ketahanan pangan. Dalam tulisan ini, akan dibahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh pertanian Indonesia serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.


Tantangan Pertanian di Era Globalisasi

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pertanian Indonesia adalah perubahan iklim. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia mengalami peningkatan suhu rata-rata yang dapat mempengaruhi produktivitas pertanian. Perubahan pola curah hujan juga dapat mengakibatkan gagal panen. Sebagai contoh, pada tahun tertentu, beberapa daerah di Indonesia mengalami kekeringan yang parah, sementara daerah lain mengalami banjir. Hal ini berdampak pada produksi padi, yang merupakan bahan pangan utama di Indonesia. Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa produksi padi pada tahun tertentu mengalami penurunan hingga 10% akibat perubahan iklim.

Selain itu, globalisasi menyebabkan meningkatnya persaingan di pasar internasional. Produk pertanian dari negara lain, seperti Thailand dan Vietnam, sering kali lebih kompetitif dalam hal harga dan kualitas. Hal ini membuat petani lokal kesulitan untuk bersaing. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun tertentu, impor beras Indonesia mencapai angka yang signifikan, menunjukkan ketergantungan pada produk luar negeri. Ketergantungan ini dapat mengancam ketahanan pangan nasional jika terjadi fluktuasi harga di pasar global.

Peluang dalam Ketahanan Pangan

Meskipun tantangan tersebut cukup besar, terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. Salah satu peluang tersebut adalah pemanfaatan teknologi pertanian. Dengan kemajuan teknologi, petani dapat menggunakan metode pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Misalnya, penggunaan varietas unggul yang tahan terhadap hama dan penyakit dapat meningkatkan hasil panen. Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa penggunaan varietas unggul dapat meningkatkan produktivitas padi hingga 20%.

Selain itu, digitalisasi pertanian juga membuka peluang baru. Platform digital dapat membantu petani dalam mengakses informasi pasar, cuaca, dan teknik pertanian terbaru. Sebagai contoh, aplikasi pertanian yang menyediakan informasi tentang harga komoditas secara real-time dapat membantu petani dalam menentukan waktu yang tepat untuk menjual hasil panen mereka. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendukung ketahanan pangan.

Peran Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam mencapai ketahanan pangan. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung petani, seperti subsidi pupuk dan penyuluhan pertanian. Namun, implementasi kebijakan ini sering kali tidak merata. Menurut laporan dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pertanian, masih banyak petani yang belum mendapatkan akses terhadap subsidi dan pelatihan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa kebijakan yang ada dapat diakses oleh seluruh petani, terutama di daerah terpencil.

Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong investasi dalam sektor pertanian. Investasi dalam infrastruktur, seperti irigasi dan jalan, dapat meningkatkan akses petani ke pasar dan mempercepat distribusi hasil pertanian. Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa setiap peningkatan investasi dalam infrastruktur dapat meningkatkan produktivitas pertanian hingga 15%. Oleh karena itu, pemerintah harus aktif dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi sektor pertanian.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun