Mohon tunggu...
Zeniatul Nur Khalimah
Zeniatul Nur Khalimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Stunting Masih Menjadi Masalah di Indonesia, Apa Dampaknya, dan Bagaimana Solusinya?

13 Desember 2024   14:32 Diperbarui: 13 Desember 2024   15:03 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah kondisi ketika seorang anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah daripada rata-rata usianya karena kekurangan nutrisi selama jangka waktu yang lama. Stunting tidak hanya menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, yang berdampak pada kemampuan kognitif dan daya serap belajar anak. Dengan demikian, anak-anak yang mengalami stunting lebih cenderung mengalami kesulitan dalam pendidikan dan memiliki peluang yang lebih rendah untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.

Bagaimana Kondisi Stunting di Indonesia Saat Ini?

Stunting menjadi persoalan penting di Indonesia yang membutuhkan perhatian serius dari pihak pemerintah. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka stunting dari tahun 2013 hingga 2024 telah turun dari 37,6% menjadi 21,5% pada 2023. Meskipun angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, angka ini masih belum mencapai target pemerintah, yaitu 14%. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa angka stunting di Indonesia harus berada di bawah 20%, namun Indonesia saat ini belum mampu mencapainya.

Apa Penyebab Stunting di Indonesia?

Di Indonesia, stunting disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berhubungan dan cukup kompleks, yaitu:

1. Gizi yang Buruk pada Ibu dan Anak

Kekurangan asupan gizi pada ibu sebelum hamil, selama kehamilan, dan pada 1.000 hari pertama kehidupan anak menghambat pertumbuhan mereka. Kurangnya gizi pada ibu hamil mengganggu perkembangan janin, sementara kekurangan nutrisi pada bayi baru lahir dapat memengaruhi kualitas ASI. Pada dua tahun pertama, ASI eksklusif sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi.

2. Keterbatasan Kondisi Ekonomi Keluarga

Masalah ekonomi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan stunting di Indonesia. Keluarga yang berpendapatan rendah mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan bernutrisi, sehingga menyebabkan kurangnya asupan gizi pada anak mereka. Hal ini memperburuk kondisi gizi anak-anak yang sangat memerlukan asupan nutrisi yang cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun