Indonesia merupakan Negara kepulauan dangan wilayah laut yang luas, sehingga diperlukannya pemantauan pada wilayah tersebut, terutama mengenai sampah yang memanuhi wilayah laut Indonesia. Sampah merupakan permasalahan serius dan membutuhkan perhatian lebih dari setiap masyarakat, baik dalam pemisahan ataupun pengolahan sampah menjadi barang bernilai guna.
Salah satu wawasan yang perlu ditanamkan pada masyarakat yaitu bahwa sampah plastik yang mencemari laut akan berubah menjadi mikroplastik yang kemuadian akan dijadikan sebagai makanan ikan yang hidup di perairan tersebut. Mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa perlu diadakannya Edukasi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick? yaitu untuk meningkatkan pemanfaatan limbah plastik menjadi barang yang memiliki value added sehingga dapat mengurangi sampah plastik yang akhir pembuangannya menuju ke laut dan dapat mengurangi mikroplastik yang di dikonsumsi oleh ikan, sehingga ikan tersebut layak di konsumsi oleh masyarakat.
Oleh karena itu, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Zena Amanda Devina yang tergabung dalam Tim II KKN Undip 2022 melakukan kegiatan edukasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah plastik menjadi ecobrick ini merupakan program aplikasi IPTEK yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan utama yang dihadapi oleh Masyarakat. Permasalahan utama adalah masih rendahnya tingkat pengolahan sampah plastik menjadi suatu produk yang bernilai value added.Â
Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat mengerti dan menerapkan proses pemanfaatan sampah plastik menjadi produk kerajinan ecobrick. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat kerajinan yang dapat digunakan kembali dan bernilai value added.
Penulis      : Zena Amanda Devina (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 2019)
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â : 26030119140084
DPL Â Â Â Â Â Â Â Â : Marwini, S.HI., Lc., M.Si.
