Mohon tunggu...
Muhammad Zaenulloh
Muhammad Zaenulloh Mohon Tunggu... Guru - On

Oyi oyi

Selanjutnya

Tutup

Money

Komponen Memulai Ide Bisnis

3 April 2020   09:24 Diperbarui: 3 April 2020   09:18 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membangun adalah mendirikan atau mengadakan suatu hal yang kita inginkan. Ide adalah pemikiran atau gagasan utama. Sedangkan dalam ilmu ekonomi bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen  atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.  

Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Jadi membangun ide bisnis adalah mendirikan suatu perencanaan atau pemikiran suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mencapai tujuan dan mendapatkan laba.

Dalam membangun ide bisnis ini terdiri dari 3 aspek yang meliputinya yakni :

1. Menyusun Strategi

      Strategi merupakan langkah, taktik atau tindakan yang harus ada dalam sebuah wirausaha. Suatu wirausaha yang ingin bersaing dengan kelas dunia, tentunya wirausaha itu harus memiliki sebuah managemen yang bagus, baik, operasi yang lebih baik terutama terhadap pelayanan, kemudian memiliki produk yang berkualitas tinggi dan baik dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, komunikasi dan informasi yang jelas. Anda juga harus pintar menyusun strategi pemasaran, promosi, penjualan dan strategi bisnis lainnya.

2. Menganalisis Peluang Usaha dengan Analisis SWOT

      Untuk dapat menganalisis peluang usaha bisa dengan menggunakan Analisis SWOT yaitu,

A. Strength adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran.

B. Weakness adalah kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha kita.

C. Opportunity adalah peluang usaha apa saja yang menguntungkan dan sesuai dengan kemampuan

D. Threat adalah Ancaman apa saja yang terjadi saat kita berusaha.

 

3. Model Langkah Kaplan Menurut Kaplan

 lingkungan bisnis sekarang ini meminta kita untuk terus menerus memperbaiki dan meningkatkan produk dan jasa. Organisasi manapun yang ingin tetap relevan harus terus mengevolusikan bisnis modelnya agar dapat bertahan dari dunia yang terus berubah.  

A. Membangun jaringan yang memiliki tujuan. Kebanyakan organisasi memiliki struktur hirarki yang kaku dan besar serta tidak mendukung terjadinya bisnis model inovasi. Struktur ini harus diubah menjadi lebih fleksibel dan dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan begitu, komunikasi dan kolaborasi lintas departemen dapat terjadi

 B. Berpikir tentang gambaran besar. Bisnis model inovasi membutuhkan banyak perubahan. Salah satunya dengan mengajarkan orang untuk berpikir dan melihat gambaran besar, daripada hanya mengajarkan potonganpotongan kecil.

C. Berani bereksperimen. Jangan takut untuk mengambil resiko dan gagal. Jika Anda tidak pernah gagal, berarti Anda tidak mencobanya.

D. Mulailah berdebat dengan sehat. Carilah orang yang memiliki pandangan berbeda dan mau mendebat Anda serta dapat memaksa Anda untuk memikirkan dan mempertimbangkan ide-ide baru.

E. Bersiap untuk Gagal. Pengukuran suksesnya sebuah bisnis di abad ini dinilai dari keunggulan kompetitif yang berkelanjutan melalui perbaikan yang dilakukan terus-menerus. Namun saat ini, perusahaan pernah dominan seperti Blockbuster dan Kodak sekalipun sedang mengalami masa sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun