Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berakhirkah Kisah SBY

8 Maret 2017   13:29 Diperbarui: 8 Maret 2017   13:51 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun semua itu hanyalah hasil pergamblingan SBY dala rangka survive didalam kehidupan Politik Nasional, pasca lengser dari Presiden, menggenggam ketua Partai Demokrat sekalipun ternyata belum mampu menjamin eksistensi politiknya dalam kancah kehidupan politik nasional.

Dan itu sah sah saja, bahwa kesempatan yang datang tidak mungkin akan datang untuk kedua kalinya, ketika opportunitas datang pastilah segera di sambut dan dikerjakan, karena hanya itulah menurutnya opportunitas yang mampu menyelamatkan eksistensi poltiknya didalam kancah perpolitikan nasional.

Entah kekuatan apa yang memberikan angin opportunitas yang demikain besar, tentulah hal yang sangat besar, namun hanya SBY sendiri yang faham dan mengerti, dari kekuatan besar inilah seyogyanya kebangkitannya akan terjamin.

Didalam Politik sudah terbiasa dengan perilaku perilaku politik yang negatip, penghianatan, penipuan serta pembiasan politik adalah salah satu dinamika politik yang memang kejam serta tak kenal belas kasihan. 

Apabila sudah tidak dibutuhkan lagi serta sudah tidak lagi menguntungkan untuk dirinya, maka dengan mudah siapapun, baik teman, sahabat, teman seiring, bahkan keluarganya sekalipun juga akan tetap di tinggalkan. 

Bagitulah yang terjadi didalam dinamika politik, kawan dan lawan tidak ada yang permanen, semua tergantung saat itu juga hitung hitungan pokitiknya, masihkah kita mampu memainkan peran kita tergantung sebesar apa modal politik kita dalam kancah perpolitikan.

Hanya yang sudah tidak mampu memiliki kekuatan politik sendirilah yang akhirnya bisa dipermainkan oleh kekuatan politik yang besar, dengan kejam masuk terperangkap dalam suasana yang tidak menentu.

Lantas apa yang bisa dilakukan, tentu kembali kepada diri kita masing masing, masihkah kita memiliki ambisi untuk tetap menginginkan ada didalam perpolitikan nasional, tentu bargaining dan tawar menawar kepentingan menjadi hal yang menentukan. sekiranya kita tinggal modal dengkul saja ya siap siap di tinggalkan dan dihianati.

Apakah SBY masih ingin bangkit dengan kegagalannya menjadikan AHY sebagai batu loncatan masa depan, karena hanya kesempatan inilah yang terpampang didepan mata.

Ataukah SBY akan introspeksi diri dan menjalankan politiknya dengan hati hati dan mlipir mlipir di pinggiran, mencari kesempatan dalam kancah persaingan yang ada, siapa tahu didalam proses negosiasinya membutuhkan dirinya sebagai penyeimbang.

Kesempatan itu ada hanya apabila mau dan mampu merubah menjadi diri sendiri yang seadanya yang ada.  Namun tentu saja jauh dari apa yang diinginkan untuk diraihnya, mengingat terbatasnya kekuatan politik yang dimilikinya sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun