Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bela Islam Untuk Bela Gempa Aceh

9 Desember 2016   15:31 Diperbarui: 9 Desember 2016   17:17 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bela Islam yang banyak kontroversi, hingga injak injak roti yang tak berdosa, sampai haramkan roti roti yang halal, hanya mengikuti pelampiasan hawa nafsu berkuasa nya sendiri, dan perilaku Riya, seolah hanya mereka yang akan diterima masuk surga karena bela Islam.

Menutup mata dan menutup telinga yang dihadapannya hanyalah Ahok seorang, yang masih tanda tanya apa yang sebenarnya terjadi, apa benar Ahok telah membahayakan Islam, kok sampai dijadikan obyek yang harus di habisin, 

Banyak masalah yang sebenarnya justru lebih memiliki niat membela ajaran Islam, dengan fokus mendarma bhaktikan diri dan amalnya kepada kemanusiaan serta kehidupan yang tenteram yang sejahtera.

Alam yang indah penuh damai, saling tolong menolong saling membutuhkan diantara kita, seolah terikat silaturahmi dan persaudaraan yang seia sekata bergotong royong menyelesaikan masalah kita bersama.

Gempa Aceh yang melanda Pidie dan sekitarnya, tentu tidak bisa diabaikan begitu saja, terpaksa tidak mampu menutup telinga dan matanya terhadap musibah bencana alam yang terjadi, meluluh lantakkan bangunan dan kehidupan masyarakat Piedie Jaya.

Begitu banyak sektor yang perlu memperoleh perhatian dan uluran tangan, memerlukan kepedulian yang ikut serta memberi jalan kehidupan normal kembali, membantu saudara saudara kita yang terkena gempa.

Presiden Joko Widodo  melakukan kunjungan ke masjid Taqarrub, Kecamatan Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, yang roboh akibat guncangan gempa 6,5 Skala Ricter, Rabu (7/12/2016) lalu.

Lokasi masjid tersebut dijadikan sebagai lokasi pengungsian bagi warga sekitarnya. Sebanyak empat tenda dari dinas sosial dibangun di halaman masjid untuk para pengungsi.

"Karena masjid ini runtuh, saya putuskan untuk langsung membangun masjid ini kembali bersama sama warga, kita mulai besok pagi," ujar Jokowi di hadapan warga, Jumat (9/12/2016).

Kini Jokowi sebagai Presiden memberi tauladan kepada kita semua untuk segera bergerak membantu saudara kita yang terdampak oleh gempa, bahkan rumah dan mesjid untuk ibadah saja juga mengalami kerusakan sangat parah, 

Sebanyak 49 bangunan masjid dan meunasah di tiga kabupaten yang terdampak gempa 6,5 SR di Aceh tercatat ambruk, masing masing di Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, dan Kabupaten Bireun.

Selain di Kabupaten Pidie Jaya, juga di kota kota Dayah Budi meusra, Samalanga, Bireun juga mengalami bencana serupa terdampak gempa yang terjadi disana.

Apa masih tetap keukeuh mempermasalahkan sari roti atau Ahok, menunggu dan merecoki Pengadilan yang seharusnya netral tidak boleh ada tekanan,  menungguin pengadilan memaksa hasil vonis hakim di pengadilan, sementara saudara kita membutuhkan dana yang tidak sedikit, untuk bisa bangkit kembali dari goncangan gempa yang dahsyat.

Kenapa kita tidak ikut serta langsung menyumbangkan uang dan tenaga buat mereka, biaya untuk Demo 411 dan 212 yang sangat besar mungkin akan lebih bermanfaat buat mengentaskan saudara kita yang terdampak gempa ini.

Bayangkan sendiri berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk kembali membangun 49 Mesjid yang roboh dan rusak total, hanya menonton dan merenung saja, atau bahkan malah merecoki Pemerintahan Jokowi yang sedang serius mengatasi dampak Gempa, termasuk mengembalikan ekonomi masyarakat aceh.

Membangun mesjid yang begitu banyak saja sudah menghabiskan dana besar, belum lagi mesti membantu membangun kembali rumah rumah mereka yang roboh, serta tempat tempat usaha yang rusak parah.

Hanya berdiam diri saja sudah kebangetan, apalagi terus menyinyir terhadap Pemerintah Jokowi adalah perbuatan nista, perbuatan yang tidak tahu diri, tahunya hanya merongrong keberadaan Pemerintah dan merusak kehidupan yang seharusnya dibangun.

Mana reaksi yang kalian tunjukkan sekarang ada lahan untuk melampiaskan kepedulian kepada masyarakat dan kepedulian kepada Agama , terutama pembelaan Islam yang mesti diwujudkan dengan membela Ummat Islam di Piedie.

Atau barangkali memang disana tidak ada kemungkinan memperoleh pendapatan dan atau keuntungan, karena tidak ada kepentingan politik yang memberikan dananya, bagaimana ada kepentingan politik disana, hanya daerah kecil dan tidak ada kepentingan Pilkada.

Oleh sebab itulah adem adem saja tidak ada gerakan sedikitpun yang meriah seperti ketika menjelang demo 411 dan 212, dengan orasi yang menggebu gebu meneriakkan kata kata manis Bela Islam I dan Bela Islam II.

Namun kini tidak ada semangat Bela Islam, buktinya tidak ada sedikitpun dana mengalir untuk membantu musibah Gempa di Aceh, tidak ada semangat bela Islam, itu hanya omong kosong belaka, demo 411 dan 212 hanyalah lahan bagi politisi untuk meraih kepentingannya.

Sadarlah kawan, bahwa bela Islam yang sebenarnya seharusnya sekarang ini, kenapa berhenti, bengong dan kenapa diam saja, akhirnya hanya mereka mereka saja yang sudah terbiasa ada di jalan kebajikan, ada dijalan Bela Islam, namun tidak ada sedikitpun kata itu muncul.

Mereka hanya bekerja dan melakukan yang terbaik kepada saudara saudaranya yang terkena musibah, tidak ada pamrih dan kepentingan dibelakangnya, kecuali hanyalah amal ibadah yang akan di balas oleh Allah nantinya. 

Mereka tidak perlu bekoar dan teriak teriak apa yang dikerjakannya, namun tetap bekerja walau tidak ada komando, mereka sadar bahwa kebaikan hanya bisa diterima oleh Allah apabila tidak di riyakkan, apabila dilakukan dengan keikhlasan dan tanpa pamrih. 

49 Mesjid bukanlah pembangunan yang enteng, pasti membutuhkan dana besar dan kepedulian kepada mereka untuk kembali menjalankan kehidupannya kembali sevcara normal.

Memang disini tidak ada dana, memang disini bekerja untuk sesama, memang disini tidak ada kekuasaan, memang disini tidak ada kesenangan, dimana Ulama Ulama bersorban, Dimana Ulama Ulama suci pembawa misi, dimana jihadis jihadis pembawa kehidupan, dimana para pengamat yang pandai muslihat.

Sekarang saatnya buktikan keikhlasan dan kepedulian kamu terhadap Agamamu,

Ayo lanjutkan Bela Islam untuk gempa Aceh.

Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !

Jakarta, 9 Desember 2016

Zen Muttaqin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun