Selain di Kabupaten Pidie Jaya, juga di kota kota Dayah Budi meusra, Samalanga, Bireun juga mengalami bencana serupa terdampak gempa yang terjadi disana.
Apa masih tetap keukeuh mempermasalahkan sari roti atau Ahok, menunggu dan merecoki Pengadilan yang seharusnya netral tidak boleh ada tekanan, Â menungguin pengadilan memaksa hasil vonis hakim di pengadilan, sementara saudara kita membutuhkan dana yang tidak sedikit, untuk bisa bangkit kembali dari goncangan gempa yang dahsyat.
Kenapa kita tidak ikut serta langsung menyumbangkan uang dan tenaga buat mereka, biaya untuk Demo 411 dan 212 yang sangat besar mungkin akan lebih bermanfaat buat mengentaskan saudara kita yang terdampak gempa ini.
Bayangkan sendiri berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk kembali membangun 49 Mesjid yang roboh dan rusak total, hanya menonton dan merenung saja, atau bahkan malah merecoki Pemerintahan Jokowi yang sedang serius mengatasi dampak Gempa, termasuk mengembalikan ekonomi masyarakat aceh.
Membangun mesjid yang begitu banyak saja sudah menghabiskan dana besar, belum lagi mesti membantu membangun kembali rumah rumah mereka yang roboh, serta tempat tempat usaha yang rusak parah.
Hanya berdiam diri saja sudah kebangetan, apalagi terus menyinyir terhadap Pemerintah Jokowi adalah perbuatan nista, perbuatan yang tidak tahu diri, tahunya hanya merongrong keberadaan Pemerintah dan merusak kehidupan yang seharusnya dibangun.
Mana reaksi yang kalian tunjukkan sekarang ada lahan untuk melampiaskan kepedulian kepada masyarakat dan kepedulian kepada Agama , terutama pembelaan Islam yang mesti diwujudkan dengan membela Ummat Islam di Piedie.
Atau barangkali memang disana tidak ada kemungkinan memperoleh pendapatan dan atau keuntungan, karena tidak ada kepentingan politik yang memberikan dananya, bagaimana ada kepentingan politik disana, hanya daerah kecil dan tidak ada kepentingan Pilkada.
Oleh sebab itulah adem adem saja tidak ada gerakan sedikitpun yang meriah seperti ketika menjelang demo 411 dan 212, dengan orasi yang menggebu gebu meneriakkan kata kata manis Bela Islam I dan Bela Islam II.
Namun kini tidak ada semangat Bela Islam, buktinya tidak ada sedikitpun dana mengalir untuk membantu musibah Gempa di Aceh, tidak ada semangat bela Islam, itu hanya omong kosong belaka, demo 411 dan 212 hanyalah lahan bagi politisi untuk meraih kepentingannya.
Sadarlah kawan, bahwa bela Islam yang sebenarnya seharusnya sekarang ini, kenapa berhenti, bengong dan kenapa diam saja, akhirnya hanya mereka mereka saja yang sudah terbiasa ada di jalan kebajikan, ada dijalan Bela Islam, namun tidak ada sedikitpun kata itu muncul.