Indonesia itu sudah kondang sejak zaman dahulu kala, masyarakat yang tak pernah kekurangan Ulama, tumbuh dan berkembang dan berasal dari segala penjuru tanah air, dan herannya melang lang buana hingga ke pelosok pelosok dari sabang hingga Merauke.
Ulama Ulama itu tumbuh dan berkembang tidak melulu menjadi monopoli satu daerah saja, seringkali malah berpindah pindah asal muasalnya, sehingga tidak ada perbedaan Ulama darimanapun yang penting memang berguna dan bermanfaat bagi kehidupan beragama Ummat Islam di Indonesia.
Wali Songo asal usulnya juga bukanlah dari jawa, namun berasal dari samudra pasai, dan juga berassimilasi kemudian dengan bangsa dan suku bangsa lainnya. mereka tidak melulu memiliki darah murni, dari arab ataukah dari china namun sudah turun temurun memiliki darah campuran.
Oleh sebab itulah mengalir darah campuran yang menyebabkan tumbuh kembangnya pemahaman Bhinneka Tungga Ika, kesadaran berbeda namun tidak menjadikannya sebagai perbedaan, demikian juga Ulama tidak benar turunan tertentu dari para Ulama Ummat Islam berasal dari satu aliran darah saja, hal ini disebabkan perjalanan Agama Islam itu sendiri bersifat akulturasi dan assimilasi sehingga merambah ke timur melalui perdagangan dan persaudaraan di perjalanan Jalur sutra.
Nusantara atau Indonesia adalah terminal akhir dari perjalanan Islam melalui jalur perdagangan, ditanah Indonesialah ditemukan begitu banyak bahan yang berguna buat memenuhi kebutuhan manusia di seluruh dunia, melalui jalur perdagangan inilah sebenarnya tersebar Islam ke seantero Nusantara.
Berkembangnya Islam tentu juga diikuti dengan berkembangnya Ulama Ulama, yang hingga kini masih terus tumbuh dan berkembang, tidak ada satu daerahpun yang bisa mengklaim bahwa merekalah produsen Ulama yang ada di Indonesia.
Ulama Ulama terus tumbuh ganti berganti mengisi di setiap zamannya, dengan cara dan versi sendiri sendiri sesuai dengan thema zaman kehidupan manusianya. Tidak ada seorangpun Ulama yang mampu bertahan di setiap zaman, selalu saja ada yang menggantikannya disaat perjalanan sejarah menghendakinya.
Proses yang alamiyah ini tentu sudah sangat di fahami para Ulama yang terjun langsung di masyarakat, namun dengan hati legowo memang sudah saatnya untuk melepaskan tongkat keulamaannya kepada generasi Ulama berikutnya, ketidak relaan seorang Ulama melepaskan saat saat itu, justru akan semakin menghadapi kenyataan yang semakin menyakitkan.
Memang sudah selayaknya mereka berhenti dan kembali menekuni ibadah kepada Allah, serta lebih mendekatkan diri kepada saat akhir yang chusnul khotimah. Tidak perlu risau dan menyesali setiap kejadian yang terlihat tidak lagi sesuai dengan keinginannya, karena memang zaman sudah berubah dan kehidupan menghendaki demikian. Kalau sudah merasakan hal seperti itu, maka sangat lah tepat dan bijaksana mensurutkan diri dari keramaian kemudian lebih mementingkan persiapan diri pribadinya untuk menghadap sang Kholik.
Ulama pensiun memang sudah kehendak kehdiupan, MUI Bubar juga memang perjalanan sejarah kehidupan yang berubah, kenapa membuat kita masgul dan penuh sesal, tinggalkanlah semua itu dengan sabar dan tawakal.
Jangan Khawatir generasi Ulama yang jauh lebih bisa mengerti dan memahami dinamika kehidupan Ummat Islam akan lahir dan berkembang didalam kehidupan masyarakat, Ulama Ulama dengan Usia muda semakin mengeksiskan diri didalam kehidupan, dan menjadi tumpuan kegelisahan Ummat Islam dalam menyikapi kehidupan yang dihadapi mereka. Dengan cara berkomunikasi yang sesuai dengan zamannya.
Banyak contoh Ulama Muda yang kini berkibar dan semakin mengeksiskan diri dalam kehidupan keagamaan Ummat Islam, salah satu contohnya adalah Kyai Haji Anwar Zahid, yang lahir tahun 1974, belum genap Usia 42 tahun sudah merambah seluruh tanah di wilayah Indonesia,
K.H. Achmad Anwar Zahid, atau dikenal dengan KH. Anwar Zahid (lahir pada tahun 1974 di Dusun Patoman, Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro), adalah seorang penceramah kondang asal Jawa Timur yang dikenal dengan gaya ceramah yang segar dan bahasanya tegas alias merakyat. Saat ini video ceramah dia banyak diunggah ke Youtube dan dilihat oleh ribuan hingga ratusan ribu. Ceramah yang dia sampaikan biasanya bertemakan ubudiyah, amaliyah dan syari'ah yang disajikan dengan bumbu-bumbu guyonan. Sehingga ceramah tersebut dapat merangkul berbagai lapisan masyarakat mulai anak-anak, remaja sampai dengan orang tua. Selain berceramah ke berbagai pelosok nusantara hingga mancanegara, dia juga mengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah, kabupaten Bojonegoro.
Di masa kecilnya, layaknya anak-anak kecil yang lain, waktunya juga dibuat untuk bermain bersama teman-temannya. Dan dalam masalah agama, guru pertamanya dalam mengenal Islam adalah orang tua kandungnya sendiri sampai usia SD, khususnya abahnya, seorang kyai di kampungnya.
Pada Usia 14 tahun, tahun 1988, Kyai Anwar Zahid Muda sempat menimba ilmu di sebuah pondok terkenal di Jawa Timur. Selain ngaji, dia juga bermaksud untuk mencari berkah, yaitu diPondok Pesantren Langitan, Tuban asuhan Romo Kyai Abdullah Faqih. Di Pondok Langitan, Kyai Anwar Zahid muda memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mendapatkan ilmu agama, baik ilmu fiqih, tasawuf dan ilmu Al-Qur’an.
Memasuki usia SMA, proses mencari ilmu dilanjutkan ke Gresik untuk memperdalam ilmu al-Qur’an dan menghafalnya. Orangtua dia sowan ke Pengasuh Pondok Pesantren Langitan untuk mengutarakan maksud dan tujuannya ke Gresik. Restu pengasuh yang telah diperoleh meyakinkan Kyai Anwar Zahid muda untuk melangkahkan kakinya untuk hijrah yaitu di Pondok Pesantren ”APTQ” Sampurnan Bungah, Gresik.
Saat ini KH. Anwar Zahid telah diundang berceramah ke berbagai penjuru nusantara, terutama di sekitaran Jawa Timur. Sudah menjadi rahasia umum jadwal ceramahnya dalam setahun selalu penuh. Bahkan, dalam sehari dia bisa saja memberikan ceramah di berbagai tempat sampai melebihi kapasitas jadwal yang ditentukan. “Dulu sebelum tahun 2014, sehari sempat mencapai 6 sampai 7 tempat, itupun berbeda daerah atau kota, pokoknya waktu dan tenaganya nutut,” jelasnya. Sejak 2014, Kyai Anwar Zahid mendirikan majelis taklim di pondok pesantren asuhannya sendiri yang ditujukan untuk masyarakat sekitar. Nama majelis taklimnya Maqoomam Mahmudah yang dilaksanakan setiap malam Jum’at. ( wikipedia )
Ulama yang kini menjadi idola dan memiliki kharisma dimata masyarakat Ummat Islam, seperti yang diperlihatkan fenomena Kyai Haji Anwar Zahid ini, yang dengan memiliki ciri ciritertentu yang jauh sekali dari yang diperlihatkan oleh Ulama Ulama masa lalu, namun yang seperti inilah kini menjadi panutan dan menjadi tolok ukur Ummat Islam menjalankan kehidupan beragamanya,
Adapun Ciri Khas Kyai Anwar Zahid Saat Ceramah
Pada prinsipnya Beliau memiliki sentuhann yang mengingatkan umat islam untuk berlaku bijak dan selalu mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Menyampaikannya dengan lugas dan tegas, tak ketinggalan gaya humornya yang fantastis.
1. Di bawakan dengan Penuh humor
Sentuhan dan gayanya yang dibawakannya benar benar sangat mengena walau disampaikan dengan humor dan sederhana, kata kata mudah dan jelas namun tetap tegas dan keras dalam memberikan tauziahnya. Justru Humor yang kadang malah diselingi dengan kata kata sembrono, namun dikemukakannya dengan jenaka, sindiran yang mengena justru tersaji dengan indah dan lugas.
Sederhana namun penuh dengan isi dan pesan pesan yang konsisten dalam menggiring Ummat Islam berfada didalam kehidupan kerohanian Islam yang taat dan bermutu, Taat beribadah serta menjalankan kehidupan dengan penuh syukur dan tawakal kepada Allah semata. Sindiran dan pesan yang tidak menyakiti hati namun menyentuh rasa kesadaran Ummat untuk menjalankan dengan rela dan ikhlas.
Hal ini diakui oleh banyak orang karena setiap kali mendengarkan cerah beliau pasti akan tertawa, dan selalu mengena permasalahannya, hinga pendengarnya akan selaluteringat dengan apa yang disampaikannya, sehingga Jika ada yang mengantuk matanya langsung terang benderang.
2. Membawakan selalu menggunakan logat Jawa ala Jawa Timur
Saat beliau ceramah bahasa yang sering diucapkan adalah logat Jawa ala Jawa Timur. Bagi orang yang mendengarkan dari luar daerah Jawa timur pasti ada sedikit perbedaan sehingga memberikan khasanah tersendiri.
3. Membawakannya ala anak muda zaman sekarang, Seperti stand up comedy
Anda pasti pernah menonton stand up comedy di Televisi, nah seperti itulah kurang lebihnya gaya dari beliau. Namun isi ceramah yang ingin disampaikannya justru mudah diterima oleh orang yang mendengarkannya. Karena bahasa yang digunakan ringan dan mudah dipahami, baik dari kelas bawah sampai atas.
Tidak kaku dan tak mengguru serta gaul adalah ciri khas dari beliau. Maka dari itu banyak orang mengidolakannya. Meskipun anda tak bisa bahasa Jawa tapi masih tetap bisa untuk mencerna apa yang dikatakan beliau. Karena terkadang juga menggunakan bahasa Indonesia.
4. Membawakan Ceramah Lucu dan Bermakna Kyai Anwar Zahid
Islam tidak agama fenomena yang diamalkan dan dimunculkan pada waktu tertentu saja. Maka agar dapat menjadi Islam, anda harus istiqomah, kontinyu tidak temporer. Demikian ceramah-ceramah yang disampaikan oleh beliau ketika sedang mengisi pengajian di berbagai daerah. Islam harus kafah dan menyeluruh. Mulai bangun hingga tidur, perkataan, perilaku, sampai tingkah laku harus bernapaskan dengan nilai-nilai Islam.
Salah satu ceramah beliau yang lucu adalah “Dari ujung rambut atau ‘the unyeng-unyeng’, sampai ujung kaki atau ‘the tungkak‘ wajib melaksanakan ajaran Islam, bukan menonjolkan simbol-simbol dari Islam saja,”. Jika anda ingin tahu lebih banyak tentang ceramah beliau yang lucu bisa mencarinya di internet. Banyak sekali video ataupun MP3 yang beredar di youtube atau lainnya.
Nah, demikianlah sosok kyai yang sangat menginspirasi, terutama untuk para kyai lainnya. Dengan gaya humor yang dimiliki Kyai Anwar Zahid membuat banyak orang suka mendengarkan ceramah. Anggapan tentang ceramah membosankan dan kaku sekarang tidak ada lagi.
Silahkan menyaksikannya di You Tube, hampir setiap hari ada saja Ceramahnya yang di Unggah di You Tube, karena memang itulah yang dijalankannya setiap hari, selalu saja ada acara ceramahnya.
Oleh sebab itulah Kita tak perlu risau dan galau, kini sudah banyak bermunculan Kyai Kyai Ulama Ulama yang sedang menapaki karier keulamaannya di tengah tengah masyarakat, menempati tempat terhormat didalam konstelasi kehidupan Ummat Islam, Tidak hanya Kyai Anwar Zahid, masih banyak lagi muncul Kyai Kyai dan Ulama Ulama baru dengan latar belakang kekinian dan menjawab tantangan zaman.
Ulama Ulama macam inilah yang menjadi tumpuan harapan Ummat Islam untuk menjalankan kehidupan beragamanya agar tetap ada di jalur dan koridor yang di ridhoi oleh Allah SWT, dengan harapan menjemput kematian yang Khusnul Khotimah.
Banyak Ulama Ulama yang uzur, hilang dari peredaran kehidupan, namun banyak juga Ulama Ulama muda yang datang menggantikannya,
Apa ada yang salah dengan dinamika kehidupan yang Ganti Berganti itu ?
Tentu saja Tidak, justru itulah yang mengikuti Sunnatullah.
Semoga Allah selalu mengingatkan kedhaifan kita untuk selalu tunduk dan patuh atas kehendak Allah semata.
Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !
Jakarta 18 Oktober 2016
Zen Muttaqin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H