Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ruhut, Petinggi Partai jadi Relawan

4 Oktober 2016   19:23 Diperbarui: 4 Oktober 2016   20:36 2126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruhut Sitompul adalah fenomena yang tak lazim dikehidupan politik yang berlandaskan kepada ukuran ukuran irrasional, Nepotis, Royalis, Darah Biru, Ruhut adalah rakyat biasa yang tumbuh dan berkembang dari kampung hingga mencapai posisi strategis didalam masyarakatnya.

Ruhut memiliki pengalaman yang tak mudah ditempuh dan dijalani, perjuangan yang mendewasakan dirinya dengan tetap berpegang kepada nilai nilai obyektip rasional, posisi tinggi yang diperolehnya berkat pengalaman yang menderanya selama ini, mustahil seorang akan berkembang secara instan hanya di dasarkan kepada darah biru dan keturunan.

Menurut Ruhut perkembangan manusia mesti melalui penggemblengan di kawah candradimuka kehidupan nyata didalam masyarakat, dirintis dari bawah menjadi orang kebanyakan yang kemudian berkembang menjadi seorang yang bijaksana dan menasbihkan diri menjadi pemimpin lingkungannya.

sedikit saja tak mengikuti kaidah sunatulloh yang harus ditempuh, maka hati nurnainya akan serta merta melawannya menurut Ruhut kemustahilan itu relaita dan nyata didepan mata, mustahil seorang menjadi pemimpin begitu saja tanpa mengalami proses alamiah yang harus dijalaninya, harus menghadapi tantangan dan halangan yang sulit dan semakin sulit dilaluinya, sehingga akan membentuk kepribadian yang dewasa dan matang.

Instan adalah kata kata pantangan bagi dirinya, bahwa semuanya harus melalui penggemblengan ditengah masyarakatnya untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dan benar benar menjadi seorang pimpinan bagi masyarakatnya. Bagaimana mungkin seorang menjadi pemimpin tanpa melalui proses kepemimpinan, malah akan menjadi beban bagi masyarakatnya sendiri dan menjadi penghambat perubahan kebudayaan masyarakatnya.

Seorang Gubernur adalah seorang pemimpin yang ditangani dengan seadanya, tidak bisa menjadi seorang pemimpin sambil belajar, seorang pemimpin adalah seorang mumpuni yuang sudah pantas untuk diikuti dan jadi panutan masyarakatnya, Kepercayaan masyarakat akan luntur manakala seorang pemimpin hanya terus menerus diam dan terus belajar menjadi pemimpin. 

Pendiriannya terhadap Paslon Partai Demokrat yang di tempati oleh seorang jebolan Tentara berpangkat Mayor, adalah tindakan absurd dan ngawur menurut pandangannya, karena seorang Mayor belumlah bisa dibebani tantangan strategis didalam masyarakat, tantangan strategis yang mengharuskan seorang Gubernur mengambil sikap dan keputusan menuntut kesiapan mental dan kesiapan bathin untuk menjalaninya, tidak ada waktu lagi untuk belajar, seorang Gubernur bukanlah seorang pegawai yang setiap hari hanya menanda tangani surat surat, dan tebar pesona kemana mana, 

Ruhut dengan keras menolak mentah mentah Calon Partai Demokrat Agus Yudoyono, yang sekaligus juga adalah anak kesayangan Bos nya sendiri SBY, namun Ruhut tetap pada pendiriannya sesuai dengan hati nuraninya, bahwa seharusnyalah Partai Demokrat secara sportif ikut mendukung Ahok sebagai Gubernur petahana dalam Pilkada 2017 nanti,

Adalah bayaran pantas dukungan Partai Demokrat kepada Ahok, karen abalasannya adalah memperoleh kesamaan pandangan dan synergitas terhadap kehendak masyarakat, bahkan bukan hanya melulu daerah Jakarta saja, namun menggambarkan posisi Partai Demokrat dimata masyarakat Indonesia,. Bahkan menurut perhitungan Ruhut komitmen dukungan kepada Ahok, merupakan bentuk komitmen Partai Demokrat terhadap pluralitas kebangsaan Bhinneka Tunggal Ika. 

Kepihakan Partai Demokrat kepada Bhineka Tunggal Ika akan membawa suasana lain dimata masyarakat, sekaligus diharapkan mampu menutupi kesalahan kesalahan para kader Partai Demokrat masa lalu. Korupsi yang meraja lela sekaligus ditepis dengan komitmennya mendukung Ahok. 

Menurut Ruhut posisi inilah yang mesti diambil, ditengah tengah gempuran korupsi dikalangan Partai Demokrat, sekali langkah dua agenda terlampaui, yaitu komitmen kepada pluralitas, dan sekaligus komitmen kembali kepada pemberantasan Korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun