Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pantaskah, Amien Dajjal-kan Ahok ?

19 September 2016   22:48 Diperbarui: 19 September 2016   23:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nggak tahu setan darimana yang membisiki Amien Rais, apa yang dilakukannya hingga men dajjal kan Ahok, sudah tidak masuk diakal. Apa urusan dajjal dalam Pilkada Gubernur DKI 2017, masih tidak bisa dimengerti hampir seluruh masyarakat DKI.

Anak anak muda juga mempertanyakan terheran heran, bahkan yang sering pengajianpun juga melihat keanehan dalam Pilkada Gubernur DKI ini, dimana Ahok menjadi sentral hujatan dan perundungan pihak pihak tertentu.

Dajjal adalah puncak dari segala puncak kekesalan Amien terhadap Ahok dan elektabilitasnya, bahkan bisa dikatakan frustasi dalam rangka upayanya menghentikan Ahok kembali menjadi Gubernur DKI.

Hingga hari ini tidak ada satupun alasan yang bisa masuk diakal masyarakat DKI, terutama yang sering bergelut dengan kegiatan sehari hari di jakarta, yang terasa semakin nyaman bagi Warga DKI, 

Pemandangan alam yang semakin teduh dan makin bersih dari polusi, indahnya taman taman yang terpelihara, bersihnya jalan jalan dari sampah dan kotoran, jernihnya air kali dan mengalirnya sungai sungai yang sering dilewati, hilangnya bau comberan, berganti dengan udara segar mewangi, bagi Warga DKI, tidak ada hal negatip dari hasil pemerintahan DKI.

Apalagi, semakin mudah pengurusan surat surat hingga perijinan, menghilangnya pungli dan pungutan di setiap meja meja birokrat, yang selama ini menjadi beban mereka, Pengurusdan perijinan yang semakin pendek, serta ramahnya aparat di tingkat Kelurahan dalam melayani kebutuhan masyarakat.

Meningkatnya pendapatan para pekerja rendahan, PPSU, pasukan Orange, pasukan biru dan pasukan hijau,  menjadi profesi yang pantas di geluti dan bisa jadi tumpuan hidup bagi pekerjanya, walau ditekuni dalam waktu yang lama, jaminan hidup hingga masa depannya.

Menerima segala bentuk fasilitas dari Pemda DKI, dari pelayanan kesehatan hingga penyediaan sembako murah bagi mereka, bahkan tanggungan bagi dana pembiayaan sekolah, justru hal hal begini yang sehari hari diperoleh masyarakat DKI.

Kok Dajjal, dimana dajjalnya, yang dilihat ya segala daya dan dana anggaran pemda, memang semua dikonsentrasikan kepada pembangunan manusianya, mengentaskan kehidupan masyarakat kedalam kehidupan dengan lingkungan yang lebih baik.

Kalau dilihat keturunan memang Ahok keturunan cina, tetapi tetap saja dia dilahirkan dan dibesarkan dengan meminum air dan makan dari hasil bumi indonesia, pendidikannya pun juga di Jakarta, tidak pernah sekalipun Ahok hidup di Luar Negeri.

Namun darah daging dan tulang Ahok disusun dari hasil bumi Indonesia, ditambah menghirup Udara bebas NKRI, bahkan tidak pernah ada sejarahnya Ahok pindah warga negara, KTP saja hanya di belitung sana dan di jakarta, selebihnya tidak pernah ada yang lainnya. Seingat saya Dajjal tak memiliki tanah kelahiran dan melanglang buana kemana saja dia mau, disetiap negara dia ada.

Ahok cina, istrinyapun juga cina yang juga dilahirkan di Indonesia, juga tumbuh dan berkembang sejak kecil hingga dewasa, lantas apa yang menjadi masalahnya, wong Raden patah juga keturunan Cina, para Ulama kita juga banyak yang keturunan cina, artinya semua itu tidak valid menjadi tolok ukur penilaian dan moralitas seseorang, apalagi dikaitkan dengan pergaulan hidup antar manusia antar warga negara bangsa Indonesia.

Kwik kian gie juga keturunan cina, malah dia namanya saja masih menggunakan nama cina, tapi kenapa Amien tidak menghujat Kwik yang juga cina, apa dia pasti tidak melakukan yang tidak baik, belum tentu karena setiap perilaku akan menghasilkan pro kopntra dan itu sah sah saja. dari mana kita memandang dan menilainya. Namun itu semua tidak pantas kemudian di stempelkan perilaku manusia lain, apa itu firaun, dajjal atau hitler sekalipun.

Stempel dan cap itu menunjukkan dangkalnya orang yang mengeluarkan statemen itu, karena bodohnya dan frustasi tidak bisa menanggulanginya, lantas cari jalan termudah, dengan menstempelkan seseorang kepada orang lain, yang ini jelas perilaku Orde kegelapan masa lalu, stempel menyetempel lawan lawannya untuk menghapus dan menghilangkan atau genocyde lawan lawannya, baik secara fisik maupun mental..

Pembunuhan karakter dengan cara menyetempel adalah teori kuno, yang sudah tidak laku lagi dijaman keterbukaan dan kesetaraan seperti sekarang ini, karena begitu luas dan cakupan informasi yang tersedia di sekitar kita. pembohongan dengan cara stempel tidak lagi berhasil, yang ada hanya kembali menjadi senjata balik membunuh karakternya sendiri.

Mendajjalkan orang lain kalau tidak terbukti, maka masyarakat akan balik menyetempel dirinya sebagai dajjal yang sesungguhnya, seperti halnya Amien yang pantas disebut Dajjal karena tidak masuk didalam logika masyarakatnya. Bukan Ahok yang dajjal tapi Amien yang dajjal dimata masyarakat.

Rasialis adalah produk paling buruk dari kebudayaan yang tumbuh di dunia, genocyde bangsa terhadap bangsa lain dengan cara apapun sudah tidak lagi ditolerir oleh masyarakat zaman kini, Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah benar adanya. Hancurnya peradaban yang dibangun masa lalu karena hasil dari pemusnahan kelompok terhadap kelompok lain.

Menggunakan Agama dengan cara berfikir seperti itu tidak beda, sama dan sebangun sebab dan akibatnya, baik ras maupun agama, adalah obyek rawan untuk melakukan stempelisasi dan pemusnahan kelompok atas kelompok yang lain. dan itulah yang terjadi hingga saat ini, tumbuhnya kekerasan yang ada merupakan hasil dari kerangka berfikir stempelisasi.

Disini terobosan NKRI dengan Kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, memerdekakan Bangsa Indonesia yang disusun dari segala macam Ras dan Suku serta segala Agama yang ada, yang di rangkum menjadi satu kesatuan bangsa, dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

NKRI lah satu satunya Negara waktu itu yang disusun tidak berdasarkan Ras, hampir seluruh daratan eropa menggunakan Ras sebagai dasar terbentuknya Bangsa dan Negara, hanya Amerika yang juga terdiri dari banyak ras dan warna kulit, mengalami proses yang sama dengan NKRI, Justru kini menjadi kajian mendalam bagi seluruh Negara negara yang mengalami kerusakan akibat stempelisasi yang menghancurkan, Semangat Eksploitasi manusia atas manusia serta eksploitasi bangsa terhadap bangsa lain, telah meruntuhkan peradaban dunia, puncaknya terjadi perang dunia Kedua silam.

Stempelisasi tidak beda dengan upaya mendiskreditkan manusia atas manusia lain dengan tujuan eksploitasi, sama dan sebangun dengan upaya penindasan dan penjajahan, untuk menghancurkan manusia lain dimuka bumi.

Pendajjalan adalah salah satu contoh terburuk dari upaya stempelisasi untuk menghancurkan pihak lain, dengan tujuan menghapus pihak lain, agar hanya diri dan kelompoknya saja yang hidup dan berkuasa.

Ingat bahwa NKRI dibentuk dan diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, adalah mencerdaskan seluruh manusia yang ada di wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke, selain itu juga meraih cita cita menjadi bangsa yang bermartabat sama sederajad dengan bangsa lain dibumi.

Tidak ada satu orangpun yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari siapapun, dan semua warga memiliki kedudukan sama dan memiliki kedaulatan yang harus juga di hormati.

Penilaian Manusia harus dilihat Prestasi yang diraihnya, mampu memberi jalan dan solusi bagi masyarakatnya, tanpa melihat latar belakang Ras, Suku, Agama dan Budaya nya.

Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !

Jakarta, 19 September 2016

Zen Muttaqin. 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun