Â
Â
Siapa yang tak geram berseliweran tiap masa, tumbuh talenta2 usia muda yang bermunculan ditengah tengah keterpurukan prestasi sepakbola Indonesia, baik didalam Negeri sendiri atau prestasi dikancah international, rasa malu campur sedih, serta gundah mencari tahu sebab musabab kenapa tak kunjung datang prestasi Indonesia.
Hanya salah satu contoh yang sedang dan akan selalu terjadi, tidak kurang sekolah sepakbola yang tersebar di seluruh wilayah tanah air, dari ujung Utara, Ujung selatan, timur, Barat, tenggara, barat laut, barat daya, dan timur laut. merata hampir disemua tempat ada kegiatan sepakbola untuk usia dini.
Sejak beberapa tahun yang lalu, bahkan Coach Timo sudah merelease buku panduan pembinaan sepakbola usia dini yang kini menjadi buku pegangan setiap SSB di seluruh Nusantara. Trimakasih Coach Timo yang mempersembahkan Buku tanpa mengharap keuntungan sama sekali, merupakan sumbangan yang berharga bagi sepakbola Indonesia khususnya usia dini.
Kompetisi pun terus bergulir diantara SSB masing masing daerah, dan terus membina sepakbola usia dini walau tanpa pengarahan resmi dari PSSI, tapi jelas hal ini berjalan hanya karena kehendak dan keinginan masyarakat sendiri yang dengan sukarela membangun manusia Indonesia melalui sepakbola, ajaran yang terkandung didalam permainan sepakbola, dipandang positif bagi pengembangan kepribadian anak anak, dan inilah salah satu motivasi kuat para orang tua dan penggemar sepakbola.
Perhatian besar para orang tua inilah yang memberikan motivasi adanya beberapa even kejuaraan sepakbola ditingkat Usia muda, salah satunya yang sudah menjalani selama hampir duabelas tahun, Danone aqua Nations Cup, adalah salah satu even perhelatan sepakbola usia dini khusus U12, yang digagas dan diprakarsai oleh Danone.
Indonesia sudah berpartsisipasi sejak tahun 2003, sementara Danone Nations cup diselenggarakan mulai tahun 2000, jadi sudah sebelas kali kita mengikuti ajang pertrandingan sepakbola dunia U12. Sambutan yang begitu besar terhadap kejuaraan sepakbola U12 ini sungguh sangat menakjubkan, sejak tahun 2011 hingga 2014 tutal peserta meningkat hingga 50 %, dari 50.400anak menjadi 100.200 anak.
Untuk tahun 2015 ini, SSB Banteng muda Malang menjuarai Danone nation cup Indonesia, setelah mengalahkan lawannya difinal SSB Batu Agung (Kalimantan Selatan) di Stadion Gelanggang Olah Raga Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (7/6/2015). Mereka menang 1-0 berkat gol semata wayang Marcel Andre Kusuma.
Dimulai dari babak Kualifikasi tingkat regional yang dilakukan di ratusan kota di seluruh wilayah Indonesia sejak awal Januari 2015. Tim yang berhasil lolos kualifikasi memperoleh kesempatan bertanding di Final Regional AQUA Danone Nations Cup 2015 yang dilaksanakan di 13 yang menjangkau 34 provinsi, yaitu Makassar, Padang, Jakarta, Malang, Semarang, Ambon, Martapura, Pekanbaru, Medan, Banda Aceh, Bandung, Denpasar, dan Jayapura.
Pemenang Final Regional AQUA Danone Nations Cup 2015 dari setiap kota, maju ke babak Final Nasional AQUA Danone Nations Cup 2015, yang telah diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 6-7 Juni 2015 di Stadion Soemantri Brodjonegoro.
Di tingkat final inilah SSB Banteng muda meraih posisi teratas dan pantas menjadi wakil Indonesia di Final Dunia Danone Nations Cup 2015. pada saat Final dunia nanti, tim U-12 Indonesia dengan tim unggulan dari 32 negara peserta Danone Nations Cup. Beberapa di antaranya berasal negara negara bola, seperti Brasil, Argentina, Inggris, Belanda, Jerman dan masih banyak lagi.
Dua belas tahun keikut sertaan Indonesia dalam kejuaraan AQUA Danone Nations Cup, bahwa tim U-12 Indonesia cukup gemilang. Prestasi tertinggi yang pernah diraih Indonesia adalah menempati peringkat ke-4 dari 32 negara di tahun 2006. Saat itu wakil Indonesia adalah Makassar Football School 2000 (MFS 2000).
Tahun 2014 kemarin Indonesia peringat ke-7. SSB Asad 313 Purwakarta sebagai wakil Indonesia berhasil bermain cantik mengalahkan sejumlah tim dari negara lain. Penjaga gawangnya yang bermain dengan apik Reynaldi Saela Hakim pulang dengan predikat The Best Goalkeeper.
Prestasi-prestasi tersebut menunjukkan bahwa kemampuan tim U12 Indonesia, tidak kalah dengan tim negara lain di dunia. Menorehkan prestasi tingkat dunia di usia muda pun bukan hanya sekedar angan-angan, alias talenta yang kita miliki juga merupakan bahan baku yang tidak kalah baiknya dengan negara negara lain yang sudah menjadi legenda sepakbola Dunia, macam Brazil, argentina, inggris, Jerman. dll
SSB Banteng Muda akan tampil di Maroko pada 22-26 Oktober mendatang. Mereka akan bersaing dengan 31 tim dari negara lainnya di putaran final dunia Danone Nations Cup 2015.
"Perasaan ini tidak tergambarkan. Kami luar biasa senang bisa menjadi Juara Nasional AQUADNC 2015," seru Marcel, kapten SSB Banteng Muda yang juga dinobatkan sebagai pemain terbaik. "Terima kasih AQUADNC karena kami bisa bertemu dengan kawan-kawan baru dan bersenang-senang selama Final Nasional AQUADNC ini. Kami meminta doa dari seluruh Indonesia agar kami bisa bermain baik di Maroko nanti dan membawa pulang prestasi yang membanggakan Indonesia," imbuhnya.
Indonesia tidak main main dalam menangani dan mempersiapkan Tim SSN Banteng muda menjadi suatu tim yang baik dan berprestasi, oleh karena itu diadakan training camp yang akan dilakukan diBatu Malang dibawah pelatih nasional yang tak asing lagi, Jackson F Tiago. Pelatih Profesional top saat ini.
Tergeraknya pihak swasta dan pegiat sepakbola ini perlu dihargai jerih payahnya, dengan memberikan fasilitas serta dukungan baik moril maupun materiil, tentu perhatian dan restu masyarakat sepakbola, Negara harus tidak boleh abai terhadap perkembangan ini. Federasi sepakbola nanti harus terlibat secara langsung dan bertanggungjawab atas keberhasilan pembinaan kepada diri para pemain ini.
Partisipasi Aqua Danone terhadap perkembangan sepakbola usia dini merupakan kesempatan kita untuk segera menyambutnya dengan baik, mensinergikan dengan program program, yang memberi atmospher kelanjutan karier
"Ada atau tidak ada sanksi, saya tegaskan bahwa Imam Nahrawi akan bertanggungjawab. Sebagai bangsa yang besar, kita tidak perlu takut dengan ancaman apapun, karena niat untuk memperbaiki prestasi dan masa depan sepak bola nasional," tegas Imam Nahrawi di sela kunjungannya ke Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Rabu (27/5/2015)
Demi memajukan sepak bola nasional, lanjut Cak Imam, pihaknya telah menyiapkan konsep yang dinilai tepat dikembangkan di Indonesia termasuk akan memperkuat Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) yang saat ini sudah tersebar diseluruh Indonesia. Demi mengasah kemampuan pemain yang selama ini belajar di PPLP, Kemenpora secara rutin menggelar kejurnas. Untuk tahun ini, kejurnas PPLP digelar di Pangkal Pinang. Ada 15 PPLP/PPLD dan SKO yang turun. Selain itu ada perwakilan dari Pertamina Soccer School.
Demi memajukan sepak bola nasional, lanjut Cak Imam, pihaknya telah menyiapkan konsep yang dinilai tepat dikembangkan di Indonesia termasuk akan memperkuat Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) yang saat ini sudah tersebar diseluruh Indonesia. Demi mengasah kemampuan pemain yang selama ini belajar di PPLP, Kemenpora secara rutin menggelar kejurnas. Untuk tahun ini, kejurnas PPLP digelar di Pangkal Pinang. Ada 15 PPLP/PPLD dan SKO yang turun. Selain itu ada perwakilan dari Pertamina Soccer School.
source: http://soccer.sindonews.com/read/1006037/58/menpora-saya-yang-bertanggung-jawab-atas-sanksi-fifa-14327256Tata kelola sepakbola harus benar benar diperhitungkan masak masak, agar mampu juga mengakomodasi pembinaan Usia dini ini, yang sementara kalangan sudah lebih maju dalam memberikan sumbangannya, walau tak ada pengarahan malah cenderung diabaikan, seringkali talenta talenta kita terhenti ditengah jalan, hanya karena beberapa sebab.
Demi memajukan sepak bola nasional, lanjut Cak Imam, pihaknya telah menyiapkan konsep yang dinilai tepat dikembangkan di Indonesia termasuk akan memperkuat Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) yang saat ini sudah tersebar diseluruh Indonesia. Demi mengasah kemampuan pemain yang selama ini belajar di PPLP, Kemenpora secara rutin menggelar kejurnas. Untuk tahun ini, kejurnas PPLP digelar di Pangkal Pinang. Ada 15 PPLP/PPLD dan SKO yang turun. Selain itu ada perwakilan dari Pertamina Soccer School.
source: http://soccer.sindonews.com/read/1006037/58/menpora-saya-yang-bertanggung-jawab-atMencarikan jalan untuk membuka peluang tumbuhnya pemain hebat, perlu kerelaan untuk memikirkannya secara serius.
Tak ada alasan sebenarnya, karena untuk pembinaan usia muda sangat mudah sekali mencari sponsor dan perhatian orang tua sendiri.
Ingat jangan terlupakan Pembinaan Usia muda adalah kunci meraih pemain pemain hebat yang memiliki karakter dalam bertanding.
Tekad Menpora memperbaiki Tata kelola sepakbola dengan perombakan total, "Pengelolaan sepak bola harus benar dan memberikan harapan. Singkirkan mereka yang telah mengelola sistem dan pola pembinaannya. Bangsa ini harus punya visi dan optimisme. Saatnya sepak bola dikelola oleh orang-orang yang menempatkan prestasi sepak bola Merah-Putih di atas segalanya," pungkasnya.
Â
Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !
Jakarta, 2 Oktober 2015
Zen Muttaqin
 .
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H