sumberfoto,www.suara.com
RFEF, asosiasi sepakbola Spanyol  menunjukkan ketegasan mereka kepada Pemerintah Spanyol dan juga penyelenggara Liga Spanyol (LFP). RFEF yang berbeda pendapat dengan dua pihak itu memilih menghentikan La Liga.
RFEF, yang bertindak tegas berdasarkan atas keadilan dalam penyelenggaraan kompetisi liga, peran dan wewenang yang dijalankan sangat tepat dan merupakan contoh bagi PSSI dalam menjalankan Statuta yang mereka miliki, sebagai pertanggungjawaban asosiasi terhadap kinerja sepakbola dalam hal ini kompetisi liga yang dijalankan oleh penyelenggara liga, terhadap masyarakat sepakbola.
Justru keukeuhnya RFEF memperjuangkan hak hak pemain yang terpinggirkan yang menerima ketidak adilan dalam pembagian hak siar, yang hanya memperoleh bahagian terlalu kecil, pendapat ini terjadi gara-gara peraturan terkait pembagian dana hak siar. Asosiasi Pemain Spanyol (AFE) tidak puas karena hanya akan mendapat 0,5 persen dari total dana hak siar itu.
AFE mendapat dukungan dari RFEF, semua pelatih di dua kompetisi teratas Spanyol, Komite Wasit dan semua federasi sepakbola di bawah naungan RFEF. Namun Menteri Olahraga Spanyol dan LFP bersikeras untuk memberikan jumlah itu.
Dalam hal ini justru RFEF berhadapan sengan otoritas negara bertentangan dengan Menpora spanyol yang cenderung berpihak kepada kondisi pembagian yang tidak adil itu.
Untuk menunjukkan sikapnya, RFEF memutuskan untuk menghentikan semua kompetisi di Spanyol mulai 16 Mei nanti. Hal ini disampaikan RFEF lewat situs resmi mereka. Sejauh ini belum ditentukan sampai kapan pembekuan itu akan dilangsungkan.
La Liga akan terhenti dengan dua jornada tersisa. Selain itu, final Copa del Rey juga akan tertunda, berarti juga terhentinya siaran sepakbola spanyol keseluruh dunia yang berakibat berhentinya tayangan dan pemasukan siaran TV.
Posisi dan proporsi yang diperankan oleh RFEF sungguh sangat tepat sesuai dengan statuta yang mereka pegang, konsisten melindungi kepentingan seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan sepakbola, termasuk kesejahteraan pemain dan lain lainnya, keseimbangan perjuangan itulah yang harus dikedepankan oleh Asosiasi sepakbola terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam bisnis sepakbola.
PSSI seharusnya memiliki peran seperti itu, bukan malah terkooptasi oleh pihak pihak diluar kepentingan sepakbola, bahkan Pemerintah cq Menpora seharusnya juga terkontrol perannya dalam sepakbola, terutama melindungi seluruh kepentingan yang terkait dengan sepakbola.
Sementara justru PSSI memerankan jauh dari posisi dan porsi yang harus dijalankannya, begitu banyak penyimpangan yang terjadi termasuk, terbengkelainya hak hak pemain, wasit, lapangan sepakbola, penonton dan juga keamanan terselenggaranya setiap pertandingan.