Konspirasi dan jaringan pada hakekatnya adalah jalinan kebersamaan perorangan tanpa mengedepankan kepentingan ideology, namun kepentingan yang praktis pragmatis, terutama mengumpulkan dana dan memperoleh sumber dana untuk menghidupi partainya.
Sejatinya tidak ada hubungan langsung dan lengket diantara Partai partai, secara formal memiliki perbedaan yang fundamental yang tidak mudah untuk disatukan dan disynergikan. Mekanisme pengambilan keputusan dalam organisasi jelas ada dan eksis didalam AD/ART.
Oleh karena itulah sebenarnya, tak ada yang bisa dan mampu menguasai Partai secara masif, sekalipun itu SBY maupun Megawati yang memiliki saham terbesar dari pendirian Partainya
Jadi sejatinya di dalam Partai itu sendiri terjadi pergerakan yang progressif dan terus melakukan perubahan secara dinamis, mengikuti perkembangan dan situasi politik yang ada, siapapun elite politik yang kini menguasai Partai partai itu, kini juga mengalami ancaman perubahan dari dalam sendiri, pergolakan dan perubahan akan terus terjadi.
Itulah kenapa Jokowi memperoleh dukungan dari anggota partai2 yang ada, apalagi konstituen ditingkat akar rumput, semakin dinamis dan susah untuk bisa dikendalikan oleh para elite politik penguasa partai.
Jokowi jelas membelah dan mencabik cabik kekuatan, sekaligus membelah persepsi menjadi dua kubu yang berseberangan, magnet Jokowi mampu menarik kekuatan internal partai partai, untuk segera bertindak dan mengembalikan jalannya partai politik, untuk segera mensinkronkan diri terhadap perubahan yang ada.
Yang sekaligus akan menggugat keberadaan elite penguasa partai partai, yang selama ini membawa partai kejalan yang menyimpang dari tujuan dan maksud yang ada dan tetmaktub didalam AD/ART mereka sendiri, menggugat penggunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan golongan dalam rangka menghindarkan diri dari penegakan hukum secara murni dan konsekwen.
Sudah saatnya Partai ditegakkan kembali, kearah tujuan dan maksud didirikannya partai, sebagai wahana Rakyat untuk memperjuangkan garis pendirian dan ideologynya, dalam rangka mencapai cita cita sesuai dengan preambule UUD 1945.
Kader2 Partai yang ada tidak semuanya terlibat dalam kasus kasus dan permasalahan yang ada, kasus korupsi hanya melibatkan segelintir pengurus dan elite politik saja, yang jelas menerima mandat untuk membawa partai2 tetap eksis dalam percaturan perpolitikan nasional.
Oleh karena itu, perubahan akan terus berjalan dan sukses di kemudian hari, penolakan terhadap elite politik penguasa partai partai, akan menggerus kekuatan dengan sendirinya dari dalam.
Apa lagi yang jadi kendala, apa lagi yang akan menghalangi, apalagi yang akan menjegal, semua itu tidak ada, dan akhirnya elite politik penguasa partai2 juga akan tumbang dan tersingkir dari percaturan politik internal partai masing2