Oleh karena itu setiap ada pembicaraan diantara PDIP/Jokowi dengan partai partai, kelihatan ada silang pendapat yang tak menemukan titik temunya, karena memang kerangka berfikirnya berbeda dan landasan pemikirannya tidak sama.
PDIP dan Jokowi mengartikan Mandataris rakyat, adalah menggunakan kekuasaan semata mata hanya untuk kepentingan rakyat, bekerjasama dan berkoalisi dengan rakyat. meraih kesejahteraannya serta bersama sama menuju cita cita.
Tidak ada kerangka berkuasa dan menguasai seluruh asset dan anggaran, untuk kepentingan sendiri dan kelompok yang harus dibagi bagikan kepada pihak manapun, yang ikut serta mendukung Jokowi dan PDIP dalam menjalankan pemerintahannya.
Sementara Jokowi / PDIP, menjalankan pemerintahannya dilandasi oleh pertanggungjawaban secara langsung kepada Rakyat yang memberikan mandatnya.
Akhirnya timbul pertanyaan, Kepada siapa Negosiasi Konsesi rezim statusquo dialamatkan ?
Rakyat justru bertanya dan terheran, dengan hiruk pikuknya perilaku elite politik partai partai mencari koalisi. Lantas perjuangan mensejahterakan rakyat menuju cita cita bagaimana nasibnya ?
Sederhana namun Mengerikan.
Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !
Jakarta 27 April 2014
Zen Muttaqin
.