Koalisi Tenda Biru yang di bentuk oleh SBY merupakan langkah strategis SBY menyelamatkan rezim pemerintahan masa lalu, Â mempertahankan statusquo dengan terus melanjutkan kebijakannya selama ini.
Tanpa disadari apa yang dilakukannya, merupakan deklarasi bertahan terhadap kehendak rakyat yang tercermin dari perolehan suara di Pemilu Legislatif yang lalu, dimana Partai2 koalisi Gabungan mengalami kemerosotan kepercayaan masyarakat, yang tentu berakibat langsung terhadap kekuatan yang dimilikya otomatis juga terdegradasi secara signifikan.
Koalisi PDIP, Nasdem, PKB, PPP, Hanura dan PKPI, PBB, melawan Koalisi Tenda Biru Partai Demokrat PAN dan Golkar, PKS, Gerindra. dengan masing masing mengajukan capres dan cawapres.
Sayangnya Capres dan Cawapres akan memojokkan gerindra kepada posisi yang lemah, Prabowo bisa dicapreskan tentu dengan Konsesi yang sangat berat, apabila diterima dan dijalankan, kalau tidak sanggup maka yang maju adalah Capres yang di tentukan secara langsung oleh SBY.
Apakah Capres dari hasil Konvensi PD Â atau Capres dari Golkar, dan cawapres dari Konvensi PD atau dari PAN, sementara Prabowo tersingkir, hanya berposisi mendukung saja.
SBY melakukan serangan balik mematikan kepada Prabowo dan Gerindra dengan telak, yang hingga kini masih bertahan, dimana Pihak Prabowo tidak berkutik. apakah akan bertahan ikut Koalisi Tend aBiru atau malah menyeberang ke kubu PDIP.
Babak akhir selalu memberikan kejutan yang tak disangka sangka, namun itulah yang terjadi disetiap proses politik di Indonesia.
Namun babak akhir kelihatannya, masih akan menempuh dinamika dan gejolak yang mengasikkan untuk dinikamti, satu sisi kehidupan mengharapkan perubahan, disisi lain melihat elite politik bertahan dari gempuran2 kesalahan masa lalu.
Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !
Jakarta 7 Mei 2014
.
Zen Muttaqin
.