Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pengolahan terhadap sumber daya alam yang dimiliki negaranya. Pengolahan sumber daya alam negara sebagai upaya pemenuhan kebutuhan warga negara menggunakan sumber daya manusia negara itu sendiri. Namun bukan lagi hal yang aneh apabila sumber daya alam suatu negara terbatas. Hal ini karena adanya perbedaan geografis dan kondisi alam suatu negara. Selain sumber daya alam, sumber daya manusia suatu negara juga terbatas. Oleh karena itu untuk memenuuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat suatu negara, pemerintah melakukan kegiatan ekonomi antar negara atau yang biasa disebut ekspor dan impor.
H. Banu Santoso (2003) menjelaskan bahwa "ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan berdasarkan ketentuan yang berlaku". Maka dapat disampaikan bahwa eskpor adalah suatu upaya negara untuk melakukan penjualan terhadap negara lain. Maka segala barang yang keluar dari daerah pabean melipuati darat, perairan, dan ruang di atasnya akan dikenakan biaya bea keluar. Dalam hal ini barang yang dijual bisa berupa barang mentah, barang setengah jadi, atau bahan jadi.
Sementara itu menurut Andi Susilo (2013) mengatakan, "impor adalah kegiatan memasukan barang dari suatu negara terhadap wilayah pabean". Tidak jauh berbeda dengan kegiatan ekspor, maka kegiatan impot juga melibatkan dua negara dengan dua kepentingan. Aktor yang banyak terlibat biasanya tidak langsung pemerintah, namun diwakili oleh dua perusahaan antar negara dengan kepentingan masing-masing. Namun dalam prosesnya kedua perusahaan tersebut tidak terlepas dari peraturan dan perundang-undangan. Sama seperti ekspor, maka setiap barang yang masuk ke wilayah pabean juga akan dikenakan biaya bea.
Ekspor dan impor akan terus terjadi selama negara tersebut belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan dan permintaan dalam negara. Namun memenuhi seluruh permintaan dan kebutuhan yang bersifat heterogen dari seluruh masyarakat. Apalagi sumber daya alam suatu negara yang sifatnya terbatas. Oleh karena itu ekspor dan impor menjadi cara yang digunakan pemerintah untuk menjalin kerjasama ekonomi dan berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka dalam hal perekonomian suatu negara, ekspor dan impor juga menjadi faktor yang mempengaruhi. Lalu seberapa besar pengaruh dari ekspor dan impor terhadap perkembangan perekonomian Indonesia?
Indonesia sebagai negara berkembang juga ikut andil dalam kegiatan ekspor dan impor di pasar dunia. Tahun 1999 hingga 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kenaikan dan penurunan yang bisa dikatakan masih stabil. Bahkan pada tahun 2000 Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 4.92% dari 0.79% pada tahun 1999. Hingga kemudian pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berada pada angka 4-6% pada setiap tahunnya. Produk Domestik Bruto Indonesia yang menjadi pengaruh positif terhadap ekspor Indonesia.
Ekspor menjadi salah satu sumber pemasukan negara yang terbesar sehingga menjadi faktor dalam pertumbahan ekonomi negara. Begitu pula impor yang menjadi salah satu pengeluaran terbesar negara. 2011 menjadi tahun dimana Indonesia mengalami jumlah ekspor yang tertinggi hingga mencapai jumlah 203.496 US dolar. Sementara itu tahun 2012 merupakan tahun dimana Indonesia melakukan impor tertinggi dengan jumlah 197.689 US dolar. Jumlah itu lebih besar dibandingkan ekspornya yang sebesar 190.020 US dolar. Oleh karena itu pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan.
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang berlimpah dan memiliki potensi tinggi. Melalui pengolahan dan pemanfaatan yang tepat sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia mampu menjadi salah satu senjata yang dapat digunakan Indonesia untuk mempertahankan dan mengembangkan perekonomian Indonesia. Apalagi apabila Indonesia mampu menggunakan sumber daya manusia dengan maksimal. Melalui penggabungan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sesuai secara maksimal maka Indonesia akan mampu memasuki pasar internasional dan bersaing dengan negara maju lainnya.
Namun meski dengan sumber daya alam yang melimpah tentu disadari bahwa Indonesia juga masih mengalami keterbatasan dalam hal lainnya. Sebagai contoh barang produksi atau industri yang hanya dihasilkan oleh negara maju seperti Jepang, Amerika, China, atau Jerman. Maka dari itu untuk menunjang pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia serta memenuhi permintaan, Indonesia juga perlu melakukan impor. Namun dalam melakukan impor, Indonesia perlu juga mempertimbangkan pengeluaran negara.
Ekspor dan impor harus dilakukan dengan berimbang demi menjaga stabilitas perekonomian suatu negara. Ekspor yang berlebihan tanpa melakukan impor akan berujung terhadap kelangkaan barang yang ada di dalam negeri. Akibatnya harga barang akan melonjak naik karena adanya permintaan yang tinggi. Sementara harga barang yang terus melonjak naik akan berujung kepada munculnya masalah lain. Sebagai contoh, kelaparan pada kalangan bahwa bisa semakin tinggi apabila terjadi kelangkaan barang. Sehingga angka kemiskinan akan naik. Sementara impor yang dilakukan berlebihan tanpa diimbangi dengan ekspor akan berujung kepada pengeluaran negara yang melonjak naik. Maka hal ini akan berujung kepada penurunan pemasukan negara dan berakibat kepada pertumbuhan perekonomian negara yang mengalami penurunan, dengan kemungkinan terburuk hingga menyentuh negatif.
Maka dalam hal ini ekspor dan impor memiliki peranan yang cukup penting dalam pertumbuhan perekonomian Indoensia. Sehingga pemerintah perlu melakukan perimbangan dalam melakukan kegiatan ekspor dan impor. Hal ini untuk menghindarkan Indonesia dari pertumbuhan ekonomi yang bergerak ke bawah. Dengan pemaksimalan kegiatan ekspor dan impor yang stabil, Indonesia juga akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil.