6. Penambahan Kategori "Disorganized Attachment"
Selain tiga kategori utama, peneliti lain kemudian menambahkan kategori keempat: Disorganized Attachment. Pola ini muncul pada anak-anak yang tampak bingung atau tidak konsisten dalam perilaku mereka terhadap pengasuh. Anak-anak ini seringkali menunjukkan perilaku yang kontradiktif, seperti mendekati pengasuh dengan cara yang membingungkan atau terhenti mendadak, yang sering kali terkait dengan pola asuh yang penuh ketidakpastian atau trauma.
7. Internal Working Models (Model Kerja Internal)
Bowlby memperkenalkan konsep internal working models, yaitu representasi mental yang dibentuk anak berdasarkan interaksi dengan pengasuh. Model ini mencakup gambaran tentang diri anak (apakah dirinya layak untuk dicintai atau tidak), orang lain (apakah mereka dapat dipercaya dan mendukung), dan dunia pada umumnya (apakah dunia ini aman atau berbahaya). Internal working models ini membentuk dasar bagi hubungan interpersonal anak di masa depan, baik itu dalam hubungan pertemanan, keluarga, atau hubungan romantis.
Perkembangan attachment yang sehat sangat berpengaruh pada perkembangan sosial dan emosional anak. Anak yang memiliki attachment aman biasanya tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, mampu membangun hubungan interpersonal yang sehat, dan mengelola emosi dengan baik. Mereka lebih terbuka untuk mengeksplorasi dunia mereka karena merasa aman bahwa mereka dapat kembali ke pengasuh mereka untuk mendapatkan kenyamanan ketika dibutuhkan.
8. Attachment dan Pengaruhnya terhadap Hubungan Dewasa
Pola attachment yang terbentuk pada masa kanak-kanak tidak hanya mempengaruhi hubungan sosial di masa kecil, tetapi juga dapat mempengaruhi hubungan dewasa. Teori attachment menunjukkan bahwa orang dewasa yang memiliki attachment aman cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil dan sehat. Sebaliknya, orang dengan attachment tidak aman, seperti ambivalen atau menghindar, mungkin kesulitan untuk membangun kedekatan emosional atau mempercayai pasangan mereka.
9. Implikasi Teori Attachment dalam Pendidikan
Di bidang pendidikan, pemahaman tentang teori attachment sangat penting. Guru yang sensitif terhadap kebutuhan emosional siswa dan yang dapat membangun hubungan yang aman dengan siswa cenderung menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan akademik siswa. Pembelajaran yang terjadi dalam lingkungan yang aman dan suportif akan lebih efektif karena siswa merasa dilindungi dan didukung.
Walaupun teori attachment sangat berpengaruh, ada beberapa kritik yang dilontarkan terhadap pendekatannya. Beberapa kritikus berpendapat bahwa teori ini terlalu mengutamakan peran ibu sebagai pengasuh utama dan tidak cukup memperhitungkan peran ayah, keluarga besar, atau pengasuh lainnya. Selain itu, teori ini juga dikritik karena kurang memperhitungkan pengaruh konteks sosial dan budaya terhadap perkembangan attachment.
10. Kesimpulan: Pentingnya Attachment dalam Perkembangan
Teori attachment oleh Bowlby dan Ainsworth telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pemahaman kita tentang perkembangan psikologis manusia. Melalui pemahaman tentang attachment, kita dapat melihat betapa pentingnya hubungan awal antara anak dan pengasuh dalam membentuk dasar untuk perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak untuk membangun hubungan attachment yang aman sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI