Sebuah kasus yang relevan dengan teori psikososial Erik Erikson adalah peristiwa di Cimahi, di mana seorang ayah menyiksa dua anaknya, AH (10) dan AMN (12), yang mengakibatkan kematian AH. Motif kekerasan tersebut adalah dugaan pengambilan uang sebesar Rp450.000 oleh anak tanpa izin ayahnya. Dalam konteks teori Erikson, ayah tersebut berada pada tahap generativitas vs stagnasi, di mana individu diharapkan memberikan kontribusi positif kepada generasi berikutnya, seperti membesarkan anak dengan baik. Namun, tindakan kekerasan menunjukkan kegagalan dalam menyelesaikan krisis pada tahap ini, yang seharusnya ditandai dengan pengasuhan yang mendukung perkembangan anak secara sehat.
Kritik terhadap Teori Psikososial Erikson
Meskipun teori Erikson memberikan kerangka kerja yang komprehensif tentang perkembangan manusia, beberapa kritik telah diajukan, antara lain:
1. Sulit Diuji Secara Empiris: Beberapa konsep dalam teori ini dianggap abstrak dan sulit diukur atau diuji melalui penelitian empiris yang ketat
2.Pandangan yang Terlalu Optimis: Erikson dianggap memiliki pandangan yang terlalu positif tentang kemampuan individu untuk menyelesaikan setiap krisis perkembangan, tanpa mempertimbangkan kompleksitas dan variasi pengalaman manusia.
3.Penekanan pada Budaya Barat: Tahapan perkembangan yang diusulkan Erikson dianggap lebih relevan dengan budaya Barat dan mungkin tidak sepenuhnya berlaku untuk budaya lain dengan nilai dan struktur sosial yang berbeda.
4. Kurangnya Penjelasan tentang Mekanisme Transisi Antar Tahap: Teori ini kurang menjelaskan bagaimana individu berpindah dari satu tahap ke tahap berikutnya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam menyelesaikan setiap krisis.
Penerapan Teori Erikson dalam Pendidikan
Teori psikososial Erikson memiliki implikasi penting dalam bidang pendidikan. Memahami tahapan perkembangan psikososial dapat membantu pendidik menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa. Misalnya, pada tahap industry vs inferiority (usia sekolah dasar), guru dapat mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan dan memberikan penghargaan atas pencapaian mereka, sehingga siswa merasa kompeten dan termotivasi. Sebaliknya, kegagalan dalam memberikan dukungan yang tepat dapat menyebabkan siswa merasa rendah diri dan kurang percaya diri.
RESEARCHGATE
Kesimpulan
Teori psikososial Erik Erikson menawarkan wawasan mendalam tentang perkembangan manusia melalui berbagai tahapan kehidupan. Meskipun menghadapi beberapa kritik, teori ini tetap menjadi landasan penting dalam memahami dinamika perkembangan psikososial dan penerapannya dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan dan analisis kasus individual.