Mohon tunggu...
nur’ annisah
nur’ annisah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi membaca buku fantasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Konsep Dasar Sosial-Emosional

19 Januari 2025   22:09 Diperbarui: 19 Januari 2025   22:09 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Meningkatkan Peluang Bertahan Hidup  
   Emosi seperti takut membantu kita menghindari bahaya, sedangkan rasa jijik melindungi dari makanan atau zat berbahaya.  
2. Memfasilitasi Hubungan Sosial : Ekspresi emosi seperti senyuman dan tangisan memperkuat ikatan antarindividu, membantu kerja sama, dan meningkatkan peluang bertahan hidup dalam kelompok.  
3. Komunikasi Nonverbal
   Emosi memungkinkan komunikasi yang cepat tanpa kata-kata. Misalnya, ekspresi marah memperingatkan orang lain untuk menjauh.  

Klasifikasi Emosi 

1. Emosi Dasar (Menurut Paul Ekman)  Emosi ini dianggap universal dan dialami oleh semua budaya:  

   - Kebahagiaan: Memberikan motivasi dan energi untuk mencapai tujuan.  
   - Kesedihan: Merupakan respons terhadap kehilangan.  
   - Ketakutan: Merangsang kewaspadaan terhadap ancaman.  
   - Kemarahan: Mendorong perlindungan terhadap hak-hak individu.  
   - Kejijikan: Memotivasi untuk menghindari sesuatu yang berbahaya atau tidak sehat.  
   - Keterkejutan: Membantu dalam bereaksi cepat terhadap kejadian tak terduga.  


2. Emosi Kompleks : Emosi ini melibatkan kombinasi emosi dasar, pengalaman hidup, dan proses kognitif. Contohnya: cinta, rasa bersalah, rasa malu, dan iri hati.  

Perbedaan Emosi, Perasaan, dan Mood 

- Emosi: Reaksi yang intens dan sering kali berlangsung singkat, muncul sebagai respons terhadap stimulus tertentu.  
- Perasaan: Pengalaman subjektif dari emosi, lebih pribadi dan seringkali kurang intens dibanding emosi.  
- Mood: Keadaan emosional yang berlangsung lebih lama, dengan intensitas yang lebih rendah, dan tidak selalu memiliki penyebab langsung.  

Proses Terjadinya Emosi
Emosi tidak terjadi secara acak; mereka melibatkan berbagai tahap, seperti:  

1. Stimulus
   Emosi dimulai dengan adanya stimulus atau pemicu, baik itu dari lingkungan (misalnya melihat ular) atau pikiran internal (misalnya mengingat kenangan menyedihkan).  

2. Evaluasi Kognitif
   Otak menilai stimulus tersebut, apakah itu mengancam, menyenangkan, atau netral.  

3. Respon Fisiologis
   Sistem saraf simpatik mengaktifkan tubuh. Contohnya: detak jantung meningkat, pernapasan menjadi cepat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun