1. Meningkatkan Peluang Bertahan Hidup Â
  Emosi seperti takut membantu kita menghindari bahaya, sedangkan rasa jijik melindungi dari makanan atau zat berbahaya. Â
2. Memfasilitasi Hubungan Sosial :Â Ekspresi emosi seperti senyuman dan tangisan memperkuat ikatan antarindividu, membantu kerja sama, dan meningkatkan peluang bertahan hidup dalam kelompok. Â
3. Komunikasi Nonverbal
  Emosi memungkinkan komunikasi yang cepat tanpa kata-kata. Misalnya, ekspresi marah memperingatkan orang lain untuk menjauh. Â
Klasifikasi EmosiÂ
1. Emosi Dasar (Menurut Paul Ekman)  Emosi ini dianggap universal dan dialami oleh semua budaya: Â
  - Kebahagiaan: Memberikan motivasi dan energi untuk mencapai tujuan. Â
  - Kesedihan: Merupakan respons terhadap kehilangan. Â
  - Ketakutan: Merangsang kewaspadaan terhadap ancaman. Â
  - Kemarahan: Mendorong perlindungan terhadap hak-hak individu. Â
  - Kejijikan: Memotivasi untuk menghindari sesuatu yang berbahaya atau tidak sehat. Â
  - Keterkejutan: Membantu dalam bereaksi cepat terhadap kejadian tak terduga. Â
2. Emosi Kompleks :Â Emosi ini melibatkan kombinasi emosi dasar, pengalaman hidup, dan proses kognitif. Contohnya: cinta, rasa bersalah, rasa malu, dan iri hati. Â
Perbedaan Emosi, Perasaan, dan MoodÂ
- Emosi: Reaksi yang intens dan sering kali berlangsung singkat, muncul sebagai respons terhadap stimulus tertentu. Â
- Perasaan: Pengalaman subjektif dari emosi, lebih pribadi dan seringkali kurang intens dibanding emosi. Â
- Mood: Keadaan emosional yang berlangsung lebih lama, dengan intensitas yang lebih rendah, dan tidak selalu memiliki penyebab langsung. Â
Proses Terjadinya Emosi
Emosi tidak terjadi secara acak; mereka melibatkan berbagai tahap, seperti: Â
1. Stimulus
  Emosi dimulai dengan adanya stimulus atau pemicu, baik itu dari lingkungan (misalnya melihat ular) atau pikiran internal (misalnya mengingat kenangan menyedihkan). Â
2. Evaluasi Kognitif
  Otak menilai stimulus tersebut, apakah itu mengancam, menyenangkan, atau netral. Â
3. Respon Fisiologis
  Sistem saraf simpatik mengaktifkan tubuh. Contohnya: detak jantung meningkat, pernapasan menjadi cepat. Â