Mohon tunggu...
zelanurjajilah
zelanurjajilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Pembelajaran Kreatif di Sekolah Dasar

14 Januari 2025   19:42 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:42 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat Media Pembelajaran Kreatif

Penggunaan media pembelajaran kreatif memiliki banyak manfaat. Selain meningkatkan minat belajar siswa, media ini juga membantu siswa memahami teknologi sejak dini. Di era digital ini, penguasaan teknologi adalah keterampilan yang penting. Dengan mengenalkan media seperti video, gambar, dan PPT, siswa tidak hanya belajar tentang materi pelajaran, tetapi juga terbiasa dengan teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Bagi guru, penggunaan media pembelajaran kreatif memacu kreativitas dalam menyusun materi. Guru harus mencari cara untuk membuat materi yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik. Misalnya, seorang guru dapat mengombinasikan media yang berbeda untuk menciptakan pengalaman belajar yang beragam.

Kombinasi Media Pembelajaran

Meskipun media pembelajaran kreatif memiliki banyak kelebihan, tidak berarti metode tradisional seperti papan tulis harus ditinggalkan sepenuhnya. Sebaliknya, kombinasi antara metode tradisional dan media kreatif dapat memberikan variasi dalam pembelajaran. Sebagai contoh, pada hari tertentu, guru dapat menggunakan papan tulis untuk menjelaskan konsep dasar, sementara pada hari berikutnya, materi yang sama dapat disampaikan melalui video atau gambar. Pendekatan ini tidak hanya mencegah kebosanan siswa tetapi juga meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Tantangan dalam Penggunaan Media Kreatif

Meskipun penggunaan media pembelajaran kreatif menawarkan banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam penerapannya. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan fasilitas di sekolah. Tidak semua sekolah, terutama di daerah terpencil, memiliki akses ke perangkat teknologi seperti komputer, proyektor, atau koneksi internet yang stabil. Padahal, media kreatif seperti video atau presentasi membutuhkan perangkat tersebut untuk dapat digunakan secara optimal. Keterbatasan ini dapat menjadi hambatan besar dalam penerapan metode pembelajaran yang lebih modern.

Selain itu, ada juga tantangan kompetensi guru. Tidak semua guru memiliki pengetahuan atau keterampilan teknologi yang memadai untuk menciptakan dan menggunakan media pembelajaran kreatif. Guru yang terbiasa dengan metode tradisional sering kali merasa kesulitan beradaptasi dengan teknologi baru. Misalnya, pembuatan video pembelajaran atau presentasi interaktif memerlukan kemampuan teknis yang mungkin belum dimiliki oleh sebagian guru. Oleh karena itu, pelatihan teknologi untuk guru menjadi hal yang sangat penting agar mereka dapat mengembangkan media kreatif secara efektif.

Keterbatasan waktu juga menjadi tantangan. Membuat media pembelajaran kreatif membutuhkan persiapan yang lebih banyak dibandingkan dengan metode konvensional. Guru harus merancang materi, mencari atau membuat konten visual dan audio, serta memeriksa kesesuaiannya dengan kurikulum yang berlaku. Proses ini sering kali memakan waktu, terutama jika guru harus mengelola banyak kelas atau mata pelajaran. Jika tidak diimbangi dengan manajemen waktu yang baik, guru bisa merasa terbebani, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kualitas pengajaran.

Selanjutnya, kesesuaian media dengan karakteristik siswa juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Tidak semua media pembelajaran kreatif cocok untuk semua siswa. Misalnya, siswa dengan keterbatasan penglihatan mungkin kesulitan memahami materi yang disajikan dalam bentuk visual. Demikian pula, siswa dengan gangguan pendengaran akan kesulitan jika media pembelajaran hanya mengandalkan audio tanpa teks atau subtitle. Guru perlu memastikan bahwa media yang digunakan inklusif dan dapat diakses oleh semua siswa, tanpa terkecuali.

Tidak hanya itu, dukungan anggaran sekolah juga memegang peranan penting. Pengadaan perangkat teknologi atau pelatihan untuk guru sering kali membutuhkan biaya yang cukup besar. Di sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan anggaran, prioritas pembiayaan biasanya diberikan untuk kebutuhan operasional dasar, sehingga pengembangan media pembelajaran kreatif sering kali terabaikan. Dalam hal ini, peran pemerintah atau pihak swasta sangat diperlukan untuk memberikan bantuan dan dukungan, baik dalam bentuk pendanaan maupun fasilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun