Mohon tunggu...
Zein zanuardi
Zein zanuardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prokopton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ruang Mahakarya Sang Maestro Legenda

19 Juni 2022   22:23 Diperbarui: 19 Juni 2022   23:48 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinar Mentari hangat menyelimuti dinginnya fajar kota Jakarta. Suara burung berkicau beradu dengan sayup-sayup gemuruh Ratangga, nama yang disematkan kepada moda transportasi Ibukota yakni MRT atau Mass Rapid Transit.

Pada sudut sebuah perumahan di daerah Cilandak Jakarta Selatan, terdapat sebuah patung seukuran orang dewasa tepat di halaman sebuah rumah dengan nuansa klasik. 

Matahari yang semakin tinggi menyinari rumah tersebut, sebuah rumah yang menyimpan mahakarya legenda pelukis Indonesia, yakni Basuki Abdullah. 

Rumah dengan tingkat dua dan sebuah bangunan baru di sebelahnya adalah Museum Basuki Abdullah. Beliau menulis wasiat agar rumahnya dihibahkan kepada negara yang Ia cinta. Fasad bangunan tetap di biarkan asli seperti saat rumah ini masih di tinggali oleh sang Maestro.  

Basuki Abdullah sendiri merupakan pelukis dengan aliran naturalis dan realis. Ini dapat langsung pengunjung rasakan saat memasuki bagian dalam museum. Pengunjung akan melihat lukisan bertemakan alam milik Pak Bas.

Selain itu, beliau juga gemar melukis potret Wanita. Saat kami berkunjung, terdapat tiga lukisan potret Wanita karya beliau yang sedang di pamerkan yakni Ibu Tien Soeharto, Ibu Ratna Sari Dewi Soekarno, dan astronot perempuan pertama Indonesia yaitu Ibu Pratiwi Soedarmono.

Pada bagian bangunan lama yang merupakan kediaman asli beliau, terdapat sebuah ruang tamu yang masih terjaga dengan sangat baik keasliannya. Sofa, tirai, serta aksesoris guci masih terawat dengan baik. Nuansa hangat begitu terasa pada ruangan ini.

Di samping ruang tamu tadi terdapat sebuah lukisan dengan ukuran cukup besar. Lukisan tersebut menampilkan sosok Ratu Juliana. Ratu Negeri kincir angin tersebut di lukis oleh Basuki Abdullah saat mengikuti sayembara dan beliau berhasil mengalahkan 87 pelukis ternama benua biru. 

Pada ruangan ini pula terdapat setelan jas dan juga aksesoris yang sering beliau gunakan semasa hidupnya. Setelan yang terlihat begitu gagah yang membuat siapa saja akan bangga ketika memakainya.

Terdapat pula alat melukis milik beliau yang dulu sering beliau gunakan. Dari alat Lukis inilah, Pak Bas mengharumkan nama Indonesia.

Langkah kaki kami berlanjut menuju ruangan kamar yang masih tertata dengan baik. Di kamar inilah tempat Basuki Abdullah beristirahat dan menjumpai ajal nya. 

Sang maestro harus menemui malaikat maut dengan cara yang cukup memilukan. Beliau tewas dengan cara di pukul pada bagian leher menggunakan senapan laras panjang yang beliau koleksi. Pelakunya adalah seorang perampok yang bekerjasama dengan tukang kebun yang bekerja dengannya. 

Di ruangan ini rasanya sangat hangat. Seperti ada ketenangan yang menyelimuti seisi ruangan. Aksesoris religious serta mainan koleksi beliau juga tertata dengan rapih. Begitu pula bagian kamar mandinya, semua nya asli seperti saat Basuki Abdullah hidup.

Dokpri
Dokpri

Tepat di depan kamar tidur tadi, terdapat sebuah senjata laras panjang, baju tidur, kacamata dan lima arloji milik Basuki Abdullah. Senjata inilah yang digunakan oleh perampok untuk menghabisi nyawa Pak Bas. Terlihat cukup jelas terdapat retakan pada bagian pangkal senjata. Seketika terbayang betapa kerasnya pukulan yang menghantam leher sang legenda. 

Selain itu, terdapat juga kacamata milik Pak Bas yang tersimpan pada sebuah lemari kaca. Kacamata ini terlihat sudah retak, dan jika di perhatikan lebih teliti terdapat bercak darah pada bagian lensa nya. Kacamata ini lah yang menjadi saksi bisu pembunuhan Basuki Abdullah.

Kami berlanjut menaiki lantai dua. Di bagian ini, terdapat koleksi aksesoris wayang orang milik Pak Bas. Selain seorang pelukis, beliau juga sering bermain menjadi wayang orang untuk mengisi acara-acara. Sungguh seorang seniman sejati. 

Di lantai ini juga terdapat beberapa ruangan yang menyimpan lukisan beliau yang bertemakan naturalis. Selain itu terdapat juga lukisan beliau dengan tema abstrak pada ruangan ini. Salah satu karya lukisan beliau yang paling terkenal adalah Nyi Roro Kidul, atau ratu pantai selatan. Namun sayang sekali saat kami berkunjung, lukisan tersebut sedang tidak di pamerkan. 

Dokpri
Dokpri

Di dekat ruangan ini, terdapat sebuah lukisan yang cukup memikat hati kami. Lukisan tersebut menggambarkan sosok Basuki Abdullah. Beliau melukis dirinya sendiri, dengan bermodalkan cermin.

Tentu saja ini adalah hal yang sangat luar biasa. Perpaduan antara kreatifitas, skill, serta imaginasi yang begitu baik. Tak pernah terbayang di benak kami bagaimana caranya seseorang bisa melukis dirinya sendiri dengan sebaik ini. Sungguh karya yang luar biasa.

Selain meninggalkan banyak sekali karya lukis yang luar biasa, Pak Bas juga meninggalkan pesan tersirat bagi kita. Setiap goresan kuas, cat yang tercampur, serta kanvas yang tergambar cantik, memberikan pesan semangat untuk terus berjuang serta belajar kepada kita.

Goresan pertama pada lukisan layaknya langkah awal kita dalam berjuang. Perlahan namun pasti, goresan tadi akan menjadi lukisan Indah yang memanjakan mata. Begitu pula mimpi-mimpi kita. ketika kita percaya pada diri sendiri, maka Langkah kecil tadi akan berubah menjadi kenyataan yang Indah, layaknya lukisan karya Sang Maestro Basuki Abdullah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun