Sinar Mentari hangat menyelimuti dinginnya fajar kota Jakarta. Suara burung berkicau beradu dengan sayup-sayup gemuruh Ratangga, nama yang disematkan kepada moda transportasi Ibukota yakni MRT atau Mass Rapid Transit.
Pada sudut sebuah perumahan di daerah Cilandak Jakarta Selatan, terdapat sebuah patung seukuran orang dewasa tepat di halaman sebuah rumah dengan nuansa klasik.Â
Matahari yang semakin tinggi menyinari rumah tersebut, sebuah rumah yang menyimpan mahakarya legenda pelukis Indonesia, yakni Basuki Abdullah.Â
Rumah dengan tingkat dua dan sebuah bangunan baru di sebelahnya adalah Museum Basuki Abdullah. Beliau menulis wasiat agar rumahnya dihibahkan kepada negara yang Ia cinta. Fasad bangunan tetap di biarkan asli seperti saat rumah ini masih di tinggali oleh sang Maestro. Â
Basuki Abdullah sendiri merupakan pelukis dengan aliran naturalis dan realis. Ini dapat langsung pengunjung rasakan saat memasuki bagian dalam museum. Pengunjung akan melihat lukisan bertemakan alam milik Pak Bas.
Selain itu, beliau juga gemar melukis potret Wanita. Saat kami berkunjung, terdapat tiga lukisan potret Wanita karya beliau yang sedang di pamerkan yakni Ibu Tien Soeharto, Ibu Ratna Sari Dewi Soekarno, dan astronot perempuan pertama Indonesia yaitu Ibu Pratiwi Soedarmono.
Pada bagian bangunan lama yang merupakan kediaman asli beliau, terdapat sebuah ruang tamu yang masih terjaga dengan sangat baik keasliannya. Sofa, tirai, serta aksesoris guci masih terawat dengan baik. Nuansa hangat begitu terasa pada ruangan ini.
Di samping ruang tamu tadi terdapat sebuah lukisan dengan ukuran cukup besar. Lukisan tersebut menampilkan sosok Ratu Juliana. Ratu Negeri kincir angin tersebut di lukis oleh Basuki Abdullah saat mengikuti sayembara dan beliau berhasil mengalahkan 87 pelukis ternama benua biru.Â
Pada ruangan ini pula terdapat setelan jas dan juga aksesoris yang sering beliau gunakan semasa hidupnya. Setelan yang terlihat begitu gagah yang membuat siapa saja akan bangga ketika memakainya.
Terdapat pula alat melukis milik beliau yang dulu sering beliau gunakan. Dari alat Lukis inilah, Pak Bas mengharumkan nama Indonesia.