Menurut saya ini dapat terjadi karena pengelola mengatur sedemikian rupa suhu, pencahayaan, sampai melodi yang diputar. Sehingga membuat para pengunjung betah berlama-lama di dalam ruangan museum ini.
ini membuat saya sangat berantusias untuk menjelajahi lebih jauh di museum ini tanpa rasa bosan sedikit pun.Â
Saya lalu memasuki ruangan layaknya mini teater yang menampilkan proklamator kita, Bung Karno sedang membacakan naskah proklamasi.Â
Di bagian ini terdapat beberapa bangku. Namun saat saya datang, kondisinya memang sedang tidak terlalu ramai. Sehingga bangku-bangku tersebut tidak terisi sama sekali. Mungkin pada beberapa kesempatan, akan diadakan nonton Bersama di tempat ini
Tidak jauh dari ruangan mini bioskop tadi, saya menjumpai lukisan peta pulau Indonesia sebesar dinding bangunan ini. Pada awalnya, saya mengira ini hanyalah sebuah cetakan digital yang di tempel pada dinding.
 Namun saat di perhatikan lebih seksama, ini adalah sebuah lukisan yang dibuat dengan Teknik menimbul. sebuah mahakarya yang luar biasa.Â
Tak terasa, saya sudah berada pada akhir ruangan. Lantas saya kemudian keluar menuju tempat pertama kali saya datang. Beragam koleksi yang sudah saya lihat seperti menyadarkan saya Kembali bahwa betapa sangat kaya dan beragam budaya yang kita miliki.Â
Saya dibuat kagum dan takjub ketika menyadari bahwa para pendahulu kita dapat bertahan hidup dengan mengandalkan alam yang berada di sekitar kita. Ini tentu menjadi pembelajaran bagi saya untuk lebih menghargai setiap perbedaan yang ada dan lebih peduli dengan lingkungan sekitar.
Museum Nasional telah membuka mata saya dengan keberagaman Indonesia. sebuah tempat yang sunyi namun di dalamnya memiliki nilai sejarah yang begitu besar. Keberagaman Nusantara tergambar dengan jelas di dalamnya.Â