Mohon tunggu...
Zein zanuardi
Zein zanuardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prokopton

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lentera Cahaya dari Pinggir Jakarta

18 April 2022   21:36 Diperbarui: 19 April 2022   08:19 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti hari-hari biasanya, Ustadz Suraji sudah bangun dari mimpinya saat jam dinding masih menunjukkan pukul setengah empat pagi. Dengan hawa mengantuk, beliau mengambil air wudhu untuk menunaikan ibadah solat malam dan setelahnya membaca kalam Ilahi di atas sajadah yang beliau beli saat pergi haji beberapa tahun silam. 

Setelah itu, beliau bergegas untuk bersiap menuju masjid Al-makmur yang berjarak tidak terlau jauh dari rumahnya. Di selimuti udara dingin, Ustadz Suraji berjalan menembus sepinya jalanan menuju masjid yang Ia "Makmurkan" seperti namanya. Selepas menjadi imam di masjid Al-makmur, beliau Kembali kerumahnya untuk merapikan konveksi yang terletak persis di sebelah rumahnya. 

Dengan penuh semangat, beliau merapikan mesin obras, potongan kain yang terjatuh, serta merapihkan baju-baju yang sudah selesai di proses. Di bantu istri tercinta nya, beliau dengan cekatan mempersiapkan segala keperluan produksi di hari tersebut. 

Begitulah kurang lebih gambaran keseharian Ustadz suraji, seorang pemimpin DKM (dewan kemakmuran masjid), ketua RT, dan pemilik usaha konveksi. Pria berumur 52 tahun ini memiliki peran yang cukup besar dalam membawa perubahan di masyarakat sekitar kantor kelurahan Kapuk. Di wilayah beliau tinggal saat ini, dulunya adalah tempat yang jauh dari kata baik. 

Banyak anak yang lebih memilih untuk bekerja di usia dini daripada mengenyam pendidikan formal, pemuda yang suka minum-minum lalu menggangu kenyamanan, dan masalah social lainnya. Bagi Ustadz Suraji ini adalah sebuah tantangan yang harus di jawab, bukan hambatan yang menyulitkan dirinya. Beliau merasa ini adalah tanggung jawabnya sebagai ketua RT dan juga DKM masjid al-makmur yang berada di tengah-tengah permasalahan social tadi.

Tidak ada satu pun hal baik yang berjalan dengan mudah tanpa hambatan dan kendala. Begitu pula perjuangan Ustadz Suraji dalam membebaskan ummat dari kebiasan buruk yang sudah melekat begitu dalam. Dobrakan awal yang beliau lakukan adalah dengan merenovasi masjid Al-makmur dan menjadikannya "rumah kedua" bagi seluruh umat. 

Beliau merombak total masjid Al-makmur agar nyaman bagi seluruh golongan usia termasuk para remaja dan pemuda setempat. Awalnya beliau mendapatkan respon kurang menyenangkan namun lambat laun masyarakat menjadi sadar bahwa yang beliau lakukan sudahlah tepat. Satu persatu pemuda-pemudi tersebut mulai tertarik untuk sholat berjamaah di masjid, mengaji, membahas dengan topik keagamaan dan hal-hal positif lainnya. 

Walaupun perjuangan beliau sudah menemui titik terang, beliau tidak puas sampai situ saja. Pada tahun 2019 lalu beliau memutuskan untuk Kembali merenovasi masjid. Tujuannya tetap sama, yaitu membuat masjid senyaman mungkin agar bisa menjadi rumah kedua bagi ummat. Renovasi sempat terkendala karena pandemic di awal 2020, tetapi dengan kegigihan beliau akhirnya renovasi ini bisa selesai tepat waktu dan masjid Al-makmur dapat digunakan untuk solat idul fitri tahun 2021

Dengan semakin banyaknya ummat yang datang, beliau semakin bersemangat untuk menyebarkan manfaat kepada orang lain. Di bantu dengan rekan seperjuangannya, Ustadz Suraji berhasil mendatangkan 2 unit Ambulans yang bisa digunakan secara gratis oleh siapa saja. 

Pada bulan Ramadhan 2021 lalu, beliau membuat gerakan terbaru yang beliau beri nama "sedekah subuh" program ini mengedepankan gotong royong dan persatuan umat dalam membantu satu sama lain. Jamaah masjid Al-makmur nantinya akan diberikan celengan, dan setiap Ahad subuh celengan tersebut dibuka lalu di kumpulkan. Nantinya uang tersebut akan digunakan untuk keperluan social seperti santunan anak yatim, bantuan finansial kepada orang yang sakit atau meninggal, hingga pemberian modal kepada pedagang. 

Program ini sudah berjalan kurang lebih selama satu tahun, dan sudah sangat banyak masyarakat yang terbantu dengan program ini.

Ustadz Suraji menjadi contoh, bahwa sosok pemimpin yang cerdas adalah bagaimana melihat masalah sebagai sebuah tantangan dan tanggung jawab, bukan sebuah rintangan yang harus di hindari. Beliau menjadi sosok pemersatu ummat dan jawaban dari permasalahan yang ada. Seperti cahaya yang menembus gelap nya malam, Ustadz Suraji hadir layaknya lentera di tengah kehampaan hidup orang-orang di sekitar nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun