"Aku mau lihat dari dekat! Aku cuma punya waktu 2 minggu lagi!Cepat, mau ikut aku engga?"
"Kamu sendiri aja deh, aku malas!"
Bella lalu tak menjawab dan berlekas pergi sambil berlari lagi.
"Aku harus lihat pelangi selagi aku bisa!" ucapnya dalam hati.
Akhirnya Bella sampai di bukit belakang sekolah dengan nafas sengalnya. Ia memandang langit dan sekitarnya menunggu sebuah parabola warna yang muncul dikala matahari menang bertawar dengan hujan secara damai. Ia lihat arah utaranya, tak nampak. Begitupun selatan, timur dan.. oh barat! itu dia disana pelanginya!
Bella tersenyum. Bella duduk di semen-semen yang membeku membentuk bangku kecil di tepi taman. Bella terus melihat indahnya pelangi dari ujung ke ujung dan tersenyum lagi.
"Wow! Indah banget!!!" ucapnya senang pada diri sendiri.
Sekitar 5 menit Bella menikmati pemandangan indah itu, pelangi mulai memudar. Bella pun seperti tersadar dan...
"Yah mau ilang. Gapapa deh, yang penting sebelum aku resmi berumur 11 tahun aku masih bisa ngerasain rasa senang liat pelangi. Ini tuh bagus banget!"
Seiring pelangi yang pergi, Bella pun beranjak dari duduknya dan kembali ke arah tempat ia memulai berlari tadi. Bedanya kali ini ia berjalan pelan. Senyumnya masih disana, di bibir mungilnya. Sambil menunduk memperhatikan langkahnya, pikirannya melayang ke sebuah pernyataan yang terlontar dari kakak perempuan yang berjarak 10 tahun lebih tua darinya.
"Bella serius cuma mau hadiah pelangi? Sana lari, cari pelangi! Mumpung kamu umurnya masih 10 tahun! Dewasa nanti, kamu ga bisa lagi loh minta pelangi. Yang ada malah diketawain! Terlalu munafik aja gitu, hahaha"