No one ever can buy friendship, it's priceless.
Yak, saya mengiyakan. Kejadian tadi malam itu cukup membuktikan. Saat empat orang di tempat yang berbeda, seperti Utara, Timur, Selatan dan Barat berkumpul dalam satu titik layar magic yang penghubungnya, messenger ungu yang selalu tertawa ceria itu, membuat tawa makin menjadi jadi.
Absen! sigantengtajirdanmultitalenta, sikecebaikhatibakibuperi dan sigeniusyangcharmingtiadaduanya itu menyatukan diri dalam sebuah konferens yang sebenenarnya kerepotan absennya. Yang ini bisa liat yang itu, yang itu cuma bisa liat si ini, yang ini ga bisa liat itu, tapi semua, ketiganya bisa melihat si Ina. Ina? Baca dong, kan tadi saya bilang 4 orang, Saya baru sebut tiga kan? Okay, jadi yang terakhir adalah si cahaya pendar pembawa kedamaian, siinasayanginamalang. Hahahahaha.
Emang Tuhan Maha Baik, dan memang si Ina cantik (hahahaha), ketiganya cuma bisa liat si Ina! Aneh kan? Bukan aneh sih, itu skenario Tuhan karena si Ina ini yang jadi bahan tertawaan makhluk-makhluk tadi. Dari soal foto ga pernah keliatan, musik yang tertinta di kulit, kege-eran yang sebenarnya ga berjuntrungan, Lina tapi versi laki-laki, sampai Homo si makhluk suci, semua bikin perut sakit dan mata menyipit karena kami kelewat senang.
Ina bahagia sekali pagi ini. Dia menyadari bahwa teman-temannya pendengar hebat, kegeniusannya terlalu sempurna tapi kegilaannya terlalu menjadi. Ga ada yang egois! Itu yang Ina suka. Ga ada rahasia! Itu yang Ina cinta. Ga ada yang sempurna! Itu kesamaannya. Ah pokoknya lucu, seru, gila, genius! Sampai tanpa kami sadari, kami serempak menyebutkan satu kata yang begitu berharga, Tuhan. Kami bersyukur kepada Tuhan malam itu. Iya, Tuhan. Dia yang ber-Tuhankan Indomaret, refleks berbicara "Tuhan, saya tertawa mulu malam ini". Dan si Genius itu bilang "Tuhan, terimakasih sudah membuat saya bahagia malam ini". Apalagi Ibu Peri, Tuhan tau dia juga pasti bersyukur. Jadilah status YM dengan bunyi yang sama kecuali Ina. Ya kan dia objeknya. Hahaha.
Di jendela lain, ada seorang teman yang datang dengan kegelisahan hati ke Ina. Bukan galau, kata itu cuma milik sigantengtajirdanmultitalenta, tapi GELISAH. Eh apa ya? Entahlah. Mungkin sedikit gundah. Padahal ini cuma tentang kepercayaan dirinya. Ina tau sekali, lelaki ini agak pemalu tapi dia pintar. Dia datang ke Ina curhat tentang Ina-Itu. Ya, itu dan Ina. Ada kaitannya dengan ketegasan lah ya. Jadi dari cerita Ina-Itu, ada benang merahnya yaitu 'lelaki dan ketegasan'. Ina agak gregetan mendengar ceritanya. Oh come on, dia lelaki! Ga harusnya plin-plan dan ga tegas kaya gini. Dia tu LAKI-LAKI!
Menurut Ina, lelaki itu identik dengan pemimpin. Ajaran agama Ina juga berbicaranya seperti itu, bahwa lelaki atau pria adalah pemimpin untuk perempuan atau wanita. Kalau gitu, karena Ina yang egois mau dipimpin dengan baik maka sifat pemimpin harus pintar, harus mau mendengarkan saran Ina, harus bisa membuat Ina nyaman dipimpinnya, harus punya setidaknya satu visi yang sama dengan Ina, harus cekatan dan yang paling penting harus tegas! Ina ga suka yang bertele-tele. Ina ga suka nunggu. Ina ga suka yang gak pasti, Ina ga suka kalo ga nyaman. Ina terlalu keras kepala. Ina egois dan sedikit pendendam. Ina mau yang tegas. Kalau A ya A. Kalau harus cepat ya cepat. Kalau suka ya bilang suka, ga usah pake ba-bi-bu-be-bo. Itu bukan cerminan "lelaki" buat Ina. Hahaha, Ina.. Ina.. sok banget deh lo.
Tapi benar, lelaki setidaknya harus lebih dulu memutuskan "kita nonton, abis itu makan ya" sebelum si wanita bertanya " kita mau ngapain?" di saat kencan.
Lelaki ga harus basa-basi pake puisi untuk bilang betapa dia mengagumi perempuannya.
Lelaki ga harusnya banyak ngomong, hey kamu laki-laki atau perempuan?
Lelaki ga harus mengomentari dandanan wanita, kita dandan udah pake usaha, hargailah.
Lelaki harus pintar, jadi saat perempuan bertanya dia bisa menjawab.
Lelaki harus kuat, agar bahunya bisa disandarkan saat wanita melemah.
Lelaki harus peka, agar tak perlu kena omelan saat si wanita sedang menjadi makhluk menyebalkan saat PMS.
Lelaki ga perlu bertele-tele, suka bilang suka.
Lelaki ga boleh plin-plan, jangan 'terserah' dalam menentukan sikap.
Lelaki harus tegas, IYA atau TIDAK.
Lelaki harus tangguh.
Karena kalian pemimpin wanita! Makhluk egois yang bermain dengan perasaan hingga air mata mudah tercurah. Makhluk yang ingin dimengerti seperti kalian mengerti permainan bola yang super ribet itu. Makhluk yang ingin dijaga seperti kalian menjaga barang koleksi figur animasi atau barang-barang lelaki sejati lainnya. Makhluk yang punya saingan berupa game online atau playstation yang lebih menarik perhatian dibanding dirinya.
Tapi kalian harus tau, wanita bisa lebih tegas dari laki-laki. Wanita bisa lebih nekat. Wanita bisa lebih tangguh dan lebih hebat. Wanita bisa lebih galak. Wanita bisa lebih tegas. Jangan kalah dong sama wanita, laki-laki kan?!
Ina Si Tangguh
*Terimakasih sudah menginspirasi! Ini saya bukan memaki, tapi menyemangati!
(Manhattan, May222010. di kantor saat sore hari yang indah tadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H