Mohon tunggu...
Zeidra FikriHidayat
Zeidra FikriHidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswa, tepatnya di universitas islam nusantara

nama saya zeidra fikri hidayat, lahir di Garut, 15 september 2005, saya anak ke enam dari 7 bersaudara. Sejak kecil saya hidup di lingkungan pesantren, namun minat saya tidak sesuai dengan yang ada dilingkungan meskipun mempunyai bakat dalam hal seperti public speakingnya, sosialisasinya dan hal lain. tetapi mina saya lebih keingin tahuan tentang hal digital dan teknoligi. Ayah saya seorang wiraswasta, dan ibu saya seorang ibu rumah tangga (tidak bekerja). Mengenai hobi, saya sangat suka hal hal yang berbau seni, seperti seni rupa yang lebih saya minati, jika ada waktu luang saya suka melukis wajah. Selain seni, saya hobi mengedit video atau menjadi konten creator, berenang, jogging, dan terakhir baddminton. saya orangnya itu lebih ke ekstovert, meskipun terkadang saya menjadi orang yang introvert, atau mungkin saya orangnya lebih ke menyesuaikan diri atau ambivert.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Badminton: Lebih dari Sekedar Hobi, Sebuah Gaya Hidup yang Membangun Krakter

11 Oktober 2024   08:05 Diperbarui: 11 Oktober 2024   08:06 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


Badminton bukan hanya sekadar permainan bagi sebagian orang, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang sarat dengan nilai-nilai penting. Bermain badminton tidak hanya memberikan kesenangan, tapi juga membentuk mental, fisik, dan sosial para pemainnya.

Setiap kali saya memegang raket, ada perasaan yang berbeda. Perasaan senang, semangat, dan antusias yang muncul seiring dengan setiap pukulan shuttlecock yang melambung di udara. Keringat bercucuran di lapangan, menandakan usaha keras untuk merebut poin dari lawan, namun bukan hanya kemenangan yang dikejar. Ada sesuatu yang lebih mendalam yang saya dapatkan dari hobi ini: disiplin, ketekunan, kesenangan dan kebersamaan.

Saya memulai hobi ini sejak masih kecil. Saat itu, saya hanya menganggapnya sebagai permainan yang menyenangkan bersama teman-teman. Namun, seiring bertambahnya usia, saya mulai menyadari bahwa badminton mengajarkan saya banyak hal. Salah satunya adalah bagaimana bersikap sportif. Kekalahan adalah bagian dari permainan, dan dari situlah saya belajar bahwa tidak semua usaha akan selalu membuahkan hasil. Namun, hal yang penting adalah terus mencoba, tidak menyerah, dan belajar dari setiap kekalahan.

Selain itu, badminton juga meningkatkan fokus dan konsentrasi. Dalam setiap pertandingan, saya dituntut untuk selalu siap dengan refleks yang cepat, membaca pergerakan lawan, dan merencanakan serangan berikutnya. Semua ini membutuhkan konsentrasi penuh, yang pada akhirnya juga membantu saya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam belajar maupun bekerja.

Tidak kalah penting, badminton juga membawa saya lebih dekat dengan banyak orang. Melalui olahraga ini, saya bertemu banyak teman baru dengan latar belakang yang berbeda. Lapangan badminton menjadi tempat di mana semua orang, dari berbagai kalangan, berkumpul untuk satu tujuan: bermain dengan penuh semangat dan fair play. Dari sini, tercipta ikatan persahabatan yang kuat dan saling mendukung.

Bermain badminton juga menjaga kesehatan fisik saya. Setiap sesi latihan atau pertandingan membuat jantung berdegup lebih kencang, otot-otot bekerja lebih keras, dan stamina meningkat. Aktivitas fisik ini membuat tubuh lebih bugar dan pikiran lebih segar, sehingga memberikan keseimbangan antara rutinitas harian dan rekreasi.

Hobi ini telah mengajarkan saya untuk tidak hanya berkompetisi dengan orang lain, tetapi juga dengan diri sendiri. Setiap kali saya bermain, saya selalu berusaha menjadi versi yang lebih baik dari diri saya yang sebelumnya—lebih cepat, lebih kuat, dan lebih cerdas dalam setiap strategi permainan. Ini adalah tantangan pribadi yang terus memacu saya untuk berkembang.

Pada akhirnya, bagi saya, badminton lebih dari sekadar olahraga. Ini adalah sarana untuk memperbaiki diri, menjaga kesehatan, memperluas jaringan sosial, dan yang paling penting, sebuah cara untuk menikmati hidup. Setiap pukulan yang saya lakukan di lapangan adalah perwujudan dari dedikasi dan cinta saya pada olahraga ini. Badminton bukan hanya hobi, tapi bagian tak terpisahkan dari siapa saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun