Identitas gender adalah salah satu istilah dalam lingkup seksualitas. Identitas gender dapat diartikan sebagai cara seseorang merasa atau melihat dirinya, apakah sebagai perempuan, laki-laki, atau transgender. Identitas gender berbeda dengan identitas seksual. Identitas gender tidak berdasarkan jenis kelamin seseorang tersebut.Β
Identitas gender lebih mengarah pada apa yang dirasakan oleh orang tersebut. Sekalipun ia berjenis Β kelamin vagina, tetapi jika ia merasa dirinya seorang laki-laki, itulah identitas gendernya.
Pengenalan gender pada anak dimulai dari identitas gender tentang bagaimana cara anak memandang dirinya sendiri sebagai laki-laki atau perempuan.Β
Kesadaran tentang identitas gender mulai tumbuh sejak tahun-tahun pertama kehidupan, dan anak-anak biasanya dapat mengidentifikasi diri mereka sebagai anak laki-laki atau perempuan saat berumur 2 atau 3 tahun.Β
Anak akan mulai memperhatikan semua orang baik laki-laki dan perempuan yang tinggal bersama di rumah atau orang lain baik laki-laki dan perempuan yang berada di luar rumah.Β
Menurut Kinsey Institute sejak bayi lahir hingga usia tiga tahunan seorang anak menemukan identitas jenis kelaminnya (gender identity). Sebagai orangtua sangat diharapkan bisa menghadapi masa-masa ketika anak mulai mempertegas siapa dirinya dan termasuk dalam golongan yang mana (sebagai laki-laki atau perempuan).
Edward Money percaya bahwa anak-anak mampu mengembangkan identitas gender dengan membandingkan tubuh mereka kepada orang lain, dan bahwa identitas gender menjadi tetap antara usia 18 bulan dan lima tahun.Β
Sebelum tahun 1980-an, para peneliti percaya bahwa anak-anak mengembangkan identitas gender didasarkan pada bagaimana mereka dibesarkan.Β
Ada beberapa teori lain dalam perkembangan identitas gender bahwa dalam Teori belajar sosial menyatakan bahwa anak-anak mulai bertindak dengan cara gender tertentu sebelum mereka mampu mengidentifikasi diri mereka sebagai laki-laki atau perempuan.Β
Anak-anak mengambil perilaku gender yang khas melalui pemodelan dan penguatan dan hanya setelah anak mampu mengembangkan atribut keterampilan berpikir tingkat tinggi kemudian mewujudkan atribut perilaku seperti untuk identitas mereka sendiri.
Teori perkembangan kognitif menjelaskan bahwa setelah anak-anak belajar bahwa seks mereka adalah permanen dan biologis, mereka menggunakan informasi ini untuk membimbing perilaku mereka dalam seks yang sesuai (Newman, 2002).