Mohon tunggu...
zefanya theresia
zefanya theresia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello Everyonee

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Komunikasi yang Terjadi dalam Hubungan Persahabatan

21 Desember 2022   23:58 Diperbarui: 22 Desember 2022   01:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Persahabatan Beda Pulau

Pendidikan sudah seperti lembaga yang mempertemukan orang-orang untuk menjalin pertemanan dan membangun komunitas kecil baru di dalamnya.
Pertemanan yang terjalin di dalamnya akan semakin erat atau justru renggang seiring berjalannya waktu. 

Mempunyai teman dekat dapat saling berbagi cerita atau perasaan yang sedang kita alami, baik suka maupun duka. Teman dekat sering disebut juga sahabat.

Awal Mula Pertemuan dan Perpisahan

David adalah seseorang yang peduli tentang arti persahabatan sesungguhnya. Dirinya mengartikan sebuah persahabatan sebagai hubungan yang harus diprioritaskan nomor 3, setelah Tuhan dan keluarga.

Banyak cerita yang telah kami buat, mulai dari bahagia, sedih, bahkan pertengkaran pun sudah dilalui.
Awalnya kami memang bertemu di SMA, saat itu kita kelas 2 SMA. Aku dan David bertepatan duduk depan belakang. Semenjak dari situlah kami bisa dibilang dekat satu sama lain sampai akhirnya lulus dan berjalan mencari masa depan masing-masing.
Aku menetap di kota yang sama yakni Depok, sedangkan David pergi ke Bali untuk menempuh pendidikan.

Masalah Baru


Hari demi hari kami lewati dengan tak luput dari teleponan dan video call saat kami berdua mempunyai waktu senggang masing-masing. Kami kerap bertukar masalah dan mencari solusi bersama.

Hingga suatu hari masalah dan kesalahpahaman tak henti-hentinya menggoyahkan hubungan kami. Contohnya seperti beberapa hari terakhir, kami sempat beradu argumen karena aku kesal dengan tingkah laku dan perkataannya yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan sebelumnya.

Hal itu membuat saya jengkel dengannya karena kesalahan yang sama terus terulang sehingga memicu perdebatan. Sampai akhirnya tidak ada yang mengalah karena berpegang teguh pada ego masing-masing.

Solusi Bersama


Pertengkaran ini pulih dengan bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga harus menjadi perantara di antara kami agar hubungan persahabatan ini bisa kembali terjalin.
Meski memakan waktu yang panjang, namun hal ini justru menjadi sebuah pembelajaran baru dalam hubungan persahabatan kami.
Dari hal ini kami belajar bahwa sebuah hubungan itu membutuhkan komunikasi yang baik. Komunikasi adalah kunci utama untuk menjalin sebuah hubungan yang ingin bertahan lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun