Siapa yang tidak tahu dengan sosok Marie Antoinette? Istri dari Raja Louis XVI ini sudah banyak diketahui baik oleh para pecinta sejarah maupun mereka yang mendengar namanya hanya dari omongan orang. Bangsawan dengan sejuta kontradiksi ini begitu menarik perhatian lantaran sosoknya yang selalu diceritakan sebagai seorang yang hedonis.
Di balik kisahnya yang selalu dikaitkan dengan kenikmatan seorang bangsawan kaya, ada 1 rumor yang cukup menebar pro dan kontra sedari dulu, yaitu perkataan Marie Antoinette : "Let them eat cake" yang memiliki arti "biarkan mereka memakan kue". Pernyataan ini dikeluarkan sang ratu ketika ia mengetahui bencana kekuarangan para petani perancis waktu itu.
Namun, apakah pernyataan tersebut terbukti akurat sesuai fakta sejarah? Sekejam itukah sang ratu mengomentari kesengsaraan rakyatnya?
Statement sebenarnya dari Marie Antoinette bukanlah "Let them eat cake", melainkan "Qu'ils mangent de la brioche". Ungkapan behasa Perancis tersebut memiliki arti "biarkan mereka memakan brioche". Brioche sendiri merupakan roti asal Perancis yang kaya akan rasa gula dan telur -- memberikan makna sebuah kudapan yang cukup mahal.
Cita rasa mentega dan telur dalam brioche tidak memberikan perbedaan yang cukup signifikan akan kata'cake' dalam bahasa Inggris-- dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai 'kue'. Baik 'brioche' ataupun 'cake' dalam frasa akan tetap memberikan artian rasa tidak acuh ratu akan kesengsaraan rakyatnya.
Siapa yang Menyatakan Bahwa Marie Antoinette Pernah Mengatakan "Let Them Eat Cake"?Â
Tidak ada sumber akurat yang dapat membuktikan kebenaran dari frasa "Let them eat cake". Lalu siapa sebenarnya yang menyatakan bahwa Marie Antoinette sempat mengatakan frasa tersebut?
Mengutip dari Britannica.com, frasa "Let them eat cake" pertama kali diperkenalkan oleh Jean-Jacques Rousseau. Rousseau sendiri merupakan seorang filsuf, penulis, dan komposer besar abad pencerahan yang menginspirasi terjadinya revolusi Perancis dengan mengatasnamakan persamaan derajat setiap manusia -- termasuk antara rakyat jelata dan bangsawan. Keterlibatan Rousseau dalam menciptakan frasa "Let them eat cake" dipercaya sebagai bentuk propaganda untuk meyakinkan masyarakat Perancis untuk tidak gentar menghancurkan sistem monarki.
Makna Frasa "Let Them Eat Cake" Â
Pada zaman Revolusi Perancis, harga kue dianggap lebih tinggi daripada roti. Pembuatan frasa "let them eat cake" dapat memberikan pemahaman akan 2 hal. Yang pertama adalah ratu tidak terlalu peduli akan kesengsaraan para petani Perancis. Hal tersebut membuatnya mengolok-olok kemampuan finansial mereka dengan perkataan yang kurang lebih seperti ini.
      "Bila tidak ada roti yang cukup dimakan, kenapa tidak makan kue saja?"
Arti yang kedua adalah ketidaktahuan ratu akan kondisi miskin para petani.Gaya hidup glamor sejak kecil membuat seorang aristrokrat buta akan kondisi di luar kehidupannya. Antoinette tidak sadar bahwa kemampuannya sebagai seorang bangsawan dalam hal ekonomi maupun sosial jauh di atas mereka, rakyat jelata, yang bahkan kesulitan untuk mengisi perut mereka sendiri.
Bagaimanapun, bentuk rupawan serta pakaian glamor yang dikenakan sang ratu membuat banyak pihak merasa ganjal apabila langsung mengaitkannya dengan pernyataan Antoinette yang sembrono.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H