Yogyakarta - Video games saat ini telah menjadi salah satu kegiatan yang sangat disukai oleh generasi muda. Salah satu video games yang tengah menjadi perbincangan di kalangan generasi muda, khususnya mereka yang menyukai sepak bola, adalah FIFA.
FIFA merupakan permainan olahraga elektronik yang mulai diterbitkan pada tahun 1993 oleh EA Sports. Permainan ini berawal dengan membuat FIFA International Soccer dengan tujuan untuk mempertahankan permainan sepak bola, seperti yang dikutip dari laman Britannica.
Permainan video games acap kali menjadi kekhawatiran bagi orang tua. Pasalnya, anak mereka menghabiskan waktu yang tidak sedikit di depan layar untuk bermain.
"Orang tua remaja sering kali khawatir tentang dampak video game pada kesehatan mental anak mereka dan berapa lama mereka menghabiskan waktu di depan layar, tetapi tidak banyak yang diketahui tentang seberapa bergunanya video game dalam hal belajar keterampilan baru," ungkap Chris Brown, Profesor Studi Pendidikan di Universitas Warwick.
Namun, bisakah permainan sepak bola ini kita sebut sebagai games cerdas? Yuk, kita simak informasinya melalui artikel ini.
Games Cerdas dan FIFA
Games cerdas dapat kita pahami sebagai jenis permainan yang dapat membantu meningkatkan kemampuan otak dan kognitif pemainnya. Hal ini menyebabkan bermain games cerdas dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir, konsentrasi, memori, dan kemampuan analisis.
Di sisi lain, berdasarkan studi tahun 2015 dengan judul "The Effect of Fifa 2015 Computer Games on Change in Cognitive, Hormonal and Brain Waves Function of Young Men Volunteers" dapat kita ketahui permainan FIFA memiliki dampak secara positif terhadap kemampuan kognitif pemainnya.
FIFA sebagai games cerdas tentunya membawakan berbagai dampak bagi para pemainnya. Hal tersebut secara langsung dirasakan oleh I Kadek Premadatta (23), mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah memainkan FIFA sejak tahun 2019.
"Ada perubahan dalam diri saya dimana cara bermain tentunya merubah diri perasaan kompetitif untuk bermain dengan orang lain semakin diuji serta dorongan untuk menjadi lebih baik sangat dikedepankan," ungkap Prema saat dihubungi pada (3/12/2023).
Soft Skill yang Diasah
Selain dapat mengembangkan kognisi milik pemainnya, ternyata FIFA juga dapat membantu kita untuk mengembangkan soft skill. Hal ini diketahui melalui studi yang dilakukan oleh tim peneliti internasional, termasuk Universitas Warwick.
Berikut merupakan tiga soft skills utama yang penting di abad ke-21 dan dapat dikembangkan melalui video game, seperti yang diungkap dalam laman Universitas Warwick:
Pemikiran kritis: kemampuan untuk secara aktif dan cermat menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi untuk merumuskan respons, solusi, dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang dipertimbangkan.
Kreativitas: kemampuan untuk menghasilkan ide, pendekatan, dan solusi orisinal dan inovatif untuk masalah melalui penerapan pengetahuan, imajinasi, dan pemikiran yang divergen.
Adaptabilitas: kemampuan untuk menyesuaikan dan memodifikasi perilaku, rencana, atau strategi dalam menanggapi situasi baru atau berubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H