Usahanya mulai membuahkan hasil ketika grup band yang ia kelola mulai dikenal di Kota Bandung. Dengan tekad yang kuat, Alvin terus berjuang agar grup bandnya dapat tampil di berbagai acara, baik skala kecil maupun besar. Mereka kemudian mendapat kesempatan untuk manggung di sejumlah acara sekolah di Kota Bandung, salah satunya di SMA MAN 1 Bandung. Momen ini menjadi sangat spesial sebab Alvin dan bandnya bisa bertemu dengan band favorit mereka, yaitu Juicy Luicy. Pertemuan dengan idola menjadi pengalaman berharga dan memotivasi Alvin untuk berusaha lebih baik lagi. Namun, perjalanan Alvin dan grup bandnya tidak selalu mudah. Seiring berjalannya waktu, grup band yang dikelola Alvin mengalami pasang surut. Dari awalnya sering mendapatkan job manggung tanpa bayaran hingga akhirnya mereka dapat memperoleh penghasilan yang cukup besar dalam satu penampilan, Alvin merasakan perjalanan penuh liku-liku. Ia mengalami bagaimana dari imbalan kecil, mereka bisa mendapatkan jutaan rupiah dalam sekali tampil. Semua itu membuat Alvin merasa sukses, tidak hanya sebagai gitaris, tetapi juga sebagai manajer yang dapat membawa grup bandnya ke level yang lebih tinggi.
Meski begitu, dalam perjalanannya sebagai manajer dan anggota band, Alvin juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah pergantian anggota band yang biasa terjadi dalam dunia musik. Seiring waktu, konflik internal dalam grup band pun tak terhindarkan. Alvin, yang selalu berusaha menjaga keharmonisan di antara anggota, akhirnya merasa bahwa masalah internal yang terus berulang sudah tidak bisa diselesaikan lagi. Setelah bersama selama empat tahun, Alvin memutuskan untuk meninggalkan band tersebut. Keputusan ini tidaklah mudah, namun Alvin menyadari bahwa terkadang perubahan dan perpisahan adalah bagian dari perjalanan yang harus dilalui.
Meskipun keputusan tersebut cukup sulit, Alvin meyakini bahwa itu adalah pilihan yang benar untuk dirinya. Ia menyadari bahwa perjalanan hidup dan karier musiknya masih akan berlanjut. Pengalaman yang telah ia kumpulkan sejauh ini, baik sebagai gitaris, manajer, maupun penulis lirik, menjadi modal berharga untuk melangkah lebih jauh dalam industri musik. Meskipun perjalanan dengan grup band yang ia pimpin telah selesai, Alvin tetap percaya bahwa ia akan terus menjalani hobinya dan menemukan peluang baru di dunia musik yang selalu memberikan inspirasi baginya.
Setahun telah berlalu sejak Alvin mengambil keputusan untuk mengakhiri karirnya di grup band yang membawanya terkenal. Memutuskan untuk meninggalkan dunia musik bukanlah hal yang gampang, tetapi Alvin merasakan dorongan yang kuat dalam dirinya untuk mencoba hal-hal baru. Tanpa ragu, ia memilih untuk terjun ke dunia wirausaha. Dengan sedikit pengetahuan dan kreativitas, Alvin memutuskan untuk memulai usaha kecil yang sederhana tetapi berpotensi, yaitu menjual makanan ringan berupa macaroni kering dan basah pedas dengan berbagai tingkat kepedasan.
      Alvin menyadari bahwa inovasi dan keberanian untuk mengambil risiko adalah kunci utama dalam bisnis makanan. Ia segera mulai memperkenalkan produknya kepada teman-teman dekatnya, menawarkan macaroni pedas dengan berbagai level rasa. Tak terduga, tanggapan dari teman-temannya sangat positif. Beberapa di antaranya bahkan membagikan produk Alvin kepada orang lain, memperluas jaringan pelanggan secara alami. Dalam minggu pertama hingga keempat, usaha Alvin cukup berhasil, dengan keuntungan bersih antara 700 ribu hingga 900 ribu rupiah setiap minggu. Keuntungan ini terasa menarik, mengingat modal awalnya kurang dari seratus ribu.
      Kekhawatiran keluarga semakin terasa setiap kali Alvin membicarakan rencana untuk mengembangkan usahanya. Neneknya berpikir bahwa dunia bisnis sarat dengan ketidakpastian, dan selalu menekankan pentingnya memilih jalur yang lebih aman dan stabil. Ungkapan-ungkapan tersebut membuat Alvin merasa tidak dihargai dan kurang suportif dalam keputusan yang telah diambilnya. Walaupun ia mengerti bahwa neneknya hanya ingin yang terbaik untuknya, Alvin mulai merasa tertekan dan kurang dihargai.
Dengan perasaan berat, Alvin akhirnya memutuskan untuk menghentikan usahanya dalam bidang makanan. Meskipun ia merasa kecewa, ia menyadari bahwa mempertahankan bisnis tanpa dukungan moral dari orang terdekat, terutama keluarga, akan sangat sulit. Alvin kemudian mencari pekerjaan baru, berharap untuk menemukan sesuatu yang dapat memberikan kepuasan dan kestabilan sebagaimana yang diinginkan oleh keluarganya.
Namun, meskipun usaha macaroni pedasnya harus berakhir, Alvin tidak sepenuhnya menutup kemungkinan untuk berwirausaha. Pengalaman yang diperoleh selama menjalankan usaha kecil tersebut memberikan banyak pembelajaran berharga, terutama mengenai cara menjalankan bisnis, mengatasi tantangan, dan pentingnya niat untuk terus melangkah meskipun tanpa dukungan penuh. Alvin pun bertekad suatu saat nanti, jika kesempatan muncul kembali, ia akan mencoba dunia usaha lagi dengan pendekatan yang lebih matang dan siap.
      Walaupun pada saat Alvin memulai karier dengan membentuk sebuah band, itu tidak serta merta Alvin mengabaikan sekolahnya. Alvin memiliki prestasi yang diraih pada saat kelas 2 SMK yaitu Alvin pernah mengajar selama satu semester menggantikan gurunya untuk membimbing teman-temannya dalam satu mata pelajaran produktif (Web Design). Karena dinilai kinerja Alvin sangat baik dalam mata pelajaran tersebut, Alvin mendapat nilai tertinggi yaitu A. Dan Alvin diusulkan oleh gurunya mengikuti lomba Web Design sebagai perwakilan SMK 13 untuk perlombaan antar jurusan Rekayasa Perangkat Lunak se-smk Kota Bandung. Dan meraih posisi ketiga.
Momen penting di dalam hidup Alvin salah satunya adalah Ketika Alvin berumur 8 tahun, orang tuanya bercerai dan ibunya memilih untuk pergi ke Malaysia demi mencari pekerjaan. Kepergian ibunya memberikan dampak yang besar bagi Alvin. Dia harus belajar untuk mandiri, merawat dirinya sendiri, dan juga menjaga adiknya serta keluarganya.
Dampak: Peristiwa ini mengajarkan Alvin mengenai ketahanan mental dan pentingnya kemandirian. Walaupun ia merasa kehilangan kasih sayang dari ibunya, Alvin belajar untuk tidak bergantung kepada orang lain dan mengatasi segala hal secara mandiri. Ini membentuk sikap mandiri dan tanggung jawabnya sejak usia muda.
Pengaruh dalam hidup Alvin ialah saat Alvin membentuk sebuah band meskipun singkat, telah meninggalkan jejak yang berarti. Sebagai gitaris dan manajer band, ia berhasil menciptakan kelompok musik yang populer di Kota Bandung. Salah satu pengalaman paling berkesan adalah saat tampil bersama grup terkenal seperti Mawang dan Juicy Luicy, yang tidak hanya memberikan pengalaman di panggung tetapi juga menyoroti dedikasi dan profesionalismenya dalam mengatur band.