Mohon tunggu...
Zefanya Jeremias Lande
Zefanya Jeremias Lande Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jari yang Bertinta dan Kening yang Berabu

14 Februari 2024   23:00 Diperbarui: 14 Februari 2024   23:03 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pentingnya memahami bahwa pemilu bukan hanya tanggung jawab negara atau pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Setiap jejak jari dan setiap kening yang berabu membangun fondasi bagi masa depan yang lebih baik. Pemilu adalah puncak dari kekuatan kolektif yang dapat membentuk nasib sebuah bangsa.

     Pada kesimpulannya, Jari yang Bertinta dan Kening yang Berabu merangkai narasi unik dalam perjalanan Indonesia. Pemilu sebagai ajang menentukan nasib bangsa bertepatan dengan peringatan Rabu Abu, menciptakan harmoni antara keputusan demokratis dan spiritualitas mendalam. Melalui pemilu, jejak jari yang bertinta menulis lembaran sejarah, sementara kening yang berabu memberi kita pelajaran tentang rendah hati dan tanggung jawab. Dalam pelukan demokrasi dan rohani, Indonesia menatap masa depan dengan keyakinan bahwa setiap langkah yang diambil melibatkan kedua aspek tersebut akan membentuk sebuah negara yang kuat dan berkeadilan. Dengan jejak jari yang bertinta dan kening yang berabu, Indonesia berjalan maju sebagai wujud dari demokrasi yang hidup, diperkuat oleh nilai-nilai kehidupan rohani yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun