Yogyakarta, 22 November 2019 -- Perubahan iklim sudah menjadi isu hangat yang diperbincangkan di Indonesia bahkan dunia. Namun, tingkat kepedulian generasi muda terhadap isu perubahan iklim masih terbilang sangat rendah.Â
Kemajuan teknologi khususnya di bidang media sosial membuat generasi muda cenderung menjadi apatis. Padahal generasi muda adalah penentu masa depan negara bahkan dunia.
Oleh sebab itu, sebuah gerakan kampanye, "Mahabharata Ing Internet" yang dipelopori oleh sekelompok mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi President University menyelenggarakan acara sosialisasi pada, Jumat (22/11/2019) di SMA Sang Timur Yogyakarta dengan tema, "The Influence of Social Media for Climate Change".Â
Dengan diselenggarakannya acara ini, diharapkan generasi muda dapat menyadari bahwa dengan adanya media sosial generasi muda seharusnya tidak menjadi apatis, melainkan memanfaatkan media sosial untuk membuat gerakan perubahan bagi keadaan iklim.
Acara inti dari sosialisasi ini dibagi menjadi 2 sesi. Di sesi pertama, presentasi materi yang disampaikan oleh mahasiswa/I Prodi Ilmu Komunikasi President University mencakup 3 hal yaitu, perubahan iklim, penyebab perubahan iklim, dan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan iklim.
Pada sesi kedua, para murid SMA Sang Timur Yogyakarta diajak melakukan Focused Group Discussion untuk menyelesaikan 2 kasus yang diberikan. Untuk kasus yang pertama, para peserta diminta untuk membuat rancangan ide konten di media sosial sebagai salah satu tindakan gerakan perubahan. Untuk kasus kedua, mereka diminta untuk memilih antara melakukan reduce atau reuse dengan penggunaan kantong plastik dilengkapi dengan alasan.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Wakil Kepala Sekolah bagian Humas (Dimas Ferry Novianto, A.MaPd), Guru, dan seluruh siswa-siswi kelas 10 sampai 12 SMA Sang Timur Yogyakarta kurang lebih sebanyak 120 peserta.
"Saya sangat mengapresiasi acara sosialisasi ini. Saya harap dengan diselenggarakannya acara sosialisasi ini, siswa-siswi SMA Sang Timur dapat tersadarkan dan termotivasi untuk ikut serta dalam gerakan perubahan bagi keadaan iklim", ujar Dimas.
"Sudah saatnya kita generasi muda berhenti menjadi apatis karena adanya media sosial, melainkan memanfaatkan media sosial untuk melakukan gerakan perubahan yang positif bagi keadaan iklim", ujar Tannia selaku ketua panitia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H