Mohon tunggu...
Zefanya DionaSihombing
Zefanya DionaSihombing Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

academic

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Prestasi yang Membanggakan

24 November 2024   14:38 Diperbarui: 24 November 2024   15:20 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1 tahun lalu merupakan tahun yang paling membahagiakan bagiku. Pada tahun itu, banyak sekali hal-hal baik yang kuterima, salah satunya adalah meraih prestasi sebagai silver award pada perlombaan Asean Stem Design Thinking Olympiad. 

Semuanya bermula pada awal bulan Juni di tahun 2023. Pada saat itu, aku sedang mencari-cari perlombaan yang sekiranya aku memiliki kemampuan pada bidang tersebut. Ketika aku sedang mencari, tiba-tiba saja kakak kelasku mengirimkan sebuah informasi tentang perlombaan yang diadakan oleh Science Association of Indonesia. Perlombaan ini memiliki banyak sekali Olimpiade yang dapat diikuti, tetapi semua Olimpiade tersebut merujuk pada bidang IPA. Karena kebetulan pelajaran favorit ku adalah IPA, aku langsung melihat syarat dan ketentuan mengikuti lomba tersebut. Pada waktu itu, Olimpiade yang sedang diadakan bernama ASEAN Stem Design Thinking Olympiad. Betapa senangnya aku karena ternyata lomba tersebut dilaksanakan dengan cara berkelompok. Pada saat itu, kakak kelasku mengajakku dan 1 temanku lagi untuk mengikuti lomba tersebut. Kami semua menyetujui dan membayar nominal uang yang ditentukan untuk mengikuti lomba tersebut. 

Setelah mendaftar, kami membaca materi dari buku panduan yang diberikan. Betapa terkejutnya kami saat mengetahui bahwa semua materi yang diberikan menggunakan bahasa Inggris. Tetapi, di satu sisi kami juga senang karena ini merupakan pengalaman yang sangat membekas bagi kami. 

Beberapa hari kemudian, kami dikirimkan sebuah tema yaitu "food waste" kemudian kami juga diberikan template untuk membuat laporan tentang food waste atau sampah makanan. Kami diberikan waktu selama 3 hari untuk mempersiapkan laporan tersebut, didalamnya harus terdapat sebuah penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan cara memanfaatkan sampah makanan tersebut. Pada saat itu, kami membuat sebuah ilustrasi menggunakan styrofoam, origami, busa, dan masih banyak lagi untuk menggambarkan sebuah sampah makanan dan kemana sampah makanan itu nantinya akan diolah untuk berguna bagi kehidupan. 

Kami mempersiapkan semuanya dengan matang, lalu kami mengirimkan laporan yang sudah kami buat. Sekitar 2 hari kemudian, pada akun Instagram lomba tersebut, diumumkan daftar tim yang lulus untuk masuk ke final. Kami tidak berharap apa-apa karena memang ini merupakan lomba pertama kami dan persaingannya juga sangat ketat karena yang mengikuti lomba tidak hanya dari satu negara. Tetapi, betapa terkejutnya kami saat mengetahui bahwa kami lolos ke final dan dapat melanjutkan sesi penilaian selanjutnya. Pada saat itu, kami tak henti-hentinya mengucap syukur. 

Langkah selanjutnya, kami diarahkan untuk membuat sebuah laporan tetapi dalam bentuk presentasi dari laporan yang sudah kami buat diawal tadi, kemudian laporan presentasi tersebut akan kami presentasikan didepan juri secara daring seminggu kemudian. Hari berlalu begitu cepat, tak terasa sudah saatnya mempresentasikan hasil laporan kami. Sebelum kami melakukan presentasi, kami berdoa bersama terlebih dahulu agar semuanya dilancarkan. Setelah berdoa, kami menunggu giliran untuk mempresentasikan laporan kami. Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya giliran melakukan presentasi, kami sangat tegang dan gelisah. Pada saat presentasi, sang juri menyampaikan banyak pertanyaan kepada tim kami. Puji Tuhan, kami dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan baik. 

Setelah 2 minggu kemudian, kami melihat laman Instagram lomba tersebut dan kami sangat bersyukur karena kami dapat meraih silver award pada lomba ini. Melihat persaingan yang sangat ketat dan tidak mudah, kami sangat bangga terhadap diri kami masing-masing. Kami benar-benar tidak menyangka bahwa kami bisa melaluinya dengan sangat baik. 

Bagiku, menang kalah tidak masalah, yang terpenting kita sudah berjuang dan berusaha semaksimal yang kita mampu. Lomba ini memberikan banyak sekali pembelajaran dan pengalaman yang sangat amat membekas karena ini merupakan lomba internasional pertamaku dan tidak disangka bahwa aku bisa memenangkan lomba tersebut atas kerja sama dari timku. aku juga menjadi sadar akan suatu hal, yaitu, jika kita takut untuk mencoba hal baru, kita sudah melewatkan satu kesempatan kita menuju pengalaman dan pembelajaran baru yang berharga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun