Berdasarkan hasil survey mahasiswa di Lokasi KKN di Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang ditemukan terdapat beberapa anak yang dicurigai Terkena stunting, karena itu diberikannya edukasi mengenai Pemenuhan Gizi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) serta Pencegahan Stunting dengan Sosialisasi Stunting dan Pengecekan Indeks Masa Tubuh (IMT) untuk balita dan ibu hamil. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan mengenai Kesehatan diberikan juga edukasi penyakit degenerative dan pencegahannya, dilakukan juga sosialisasi penyalahgunaan Napza, serta dilakukan edukasi mengenai PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan dilakukan Vaksin Polio di Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang sebagai Upaya Preventif dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat.
Pemenuhan gizi melalui PMT telah dilakukan untuk balita dan ibu hamil di Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang pada 5 Agustus 2024. Kegiatan berlangsung selama 6 hari. Pada kegiatan dilakukan pemberian PMT kepada Ibu dan Balita. Pemberian PMT dilakukan dengan tujuan utama meningkatkan wawasan orang tua dalam pemenuhan gizi pada bayi dan anak sekaligus memberikan PMT sebagai bentuk nyata dari pemenuhan gizi pada bayi dan anak. Kegiatan yang dilakukan akan memberikan manfaat berupa meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan balita serta meningkatkan keterampilan ibu dalam menyediakan gizi seimbang yang diperlukan untuk masa tumbuh kembang anak.
Susunan Kegiatan pemberian PMT yang dilakukan kepada balita dan ibu hamil di Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang terdiri dari persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Pada persiapan kegiatan, mahasiswa sebagai pelaku pemberian PMT menyiapkan PMT dengan gizi seimbang yang ditujukkan untuk balita dan ibu hamil di Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang. Setelah PMT siap maka mahasiswa akan memberikan PMT kepada ibu dari bayi dan anak untuk kemudian dikonsumsi. Evaluasi kegiatan PMT dilakukan untuk mengetahui cakupan PMT yang telah diberikan apakah sudah menjangkau seluruh ibu hamil dan anak di Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang. Serangkaian kegiatan pemberian PMT yang telah dilakukan diharapkan akan mengurangi angka kejadian Stunting. Stunting secara langsung akan dicegah dengan pemenuhan gizi seimbang sedari dini pada anak dan bayi.
Sosialisasi stunting dan pengecekan IMT telah dilakukan secara rutin setiap hari senin dengan sasaran ibu hamil dan anak-anak di Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang. Sosialisasi stunting diberikan bersamaan dengan pelaksanaan Posyandu dengan sasaran ibu hamil dan balita. Sosialisasi stunting diharapkan akan meningkatkan wawasan ibu hamil dan ibu balita mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang untuk tumbuh dan kembang anak. Pada tahap sosialisasi dijelaskan pilar-pilar dalam mencegah stunting menurut Kemenkes RI yaitu dengan melakukan perencanaan keluarga yang baik, menjaga kesehatan supaya terhindar dari anemia, dan memahami upaya pencegahan stunting sedari dini.
Selain sosialisasi juga dilakukan pengecekan IMT sebagai bentuk monitoring dan evaluasi. Pengecekan IMT akan menjadi landasan untuk mengetahui jumlah anak yang mengalami stunting di Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang. Dengan mengetahui jumlah anak yang mengalami stunting maka dapat dilakukan upaya lebih lanjut dengan sasaran yang lebih jelas untuk mencegah perburukan gizi pada anak-anak tersebut. Upaya lanjut dapat dilakukan dengan PMT kepada anak stunting yang tetap dimonitoring IMTnya untuk mengetahui efektivitas dari PMT.
Selanjutnya, untuk meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan dilakukan edukasi mengenai penyakit degenerative, Edukasi diberikan kepada Masyarakat Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang mengenai penyakit degeneratif dan pencegahannya dengan menerapkan pola hidup sehat pada tanggal 18 Agustus 2024. Dengan pemberian edukasi kepada Masyarakat Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang diharapkan dapat menyadarkan masyarakat sehingga mau berubah dan menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat akan membantu kita dalam mencegah berbagai penyakit. Pola hidup sehat yang dapat kita lakukan untuk menghindarkan kita dari penyakit degeneratif yang mengancam nyawa yaitu:
1. Makan dalam porsi dan Gizi yang seimbang
Tentu kita tahu bahwa makanan adaah sumber energi utama manusia yang berpengaruh besar terhadap kesehatan manusia. Apabila kita menerapkan pola makan cukup dengan gizi seimbang dengan memenuhi kebutuhan makronutrien yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak serta mikronutrien yang terdiri dari vitamin dan mineral maka kita dapat menjaga kualitas kesehatan yang baik. Sebaliknya bila kita menerapkan pola makan dengan gizi yang tidak cukup serta porsi berlebihan maka akan memicu terjadinya penyakit-penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, obesitas, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.
2. Memenuhi kebutuhan gizi cairan dengan minum air yang cukup
Kita sebagai manusia memerlukan cairan untuk menjalankan fungsi tubuh seperti supaya tubuh kita mampu menerima kebutuhan oksigen dari nafas kita dan nutrisi dari makanan kita dengan baik. Kebutuhan cairan yang harus kita penuhi setiap harinya adalah dua liter air putih per hari.
3. Tidur dan istirahat yang cukup
Kita perlu istirahat yang cukup untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi sehat dan bugar setelah aktivitas sehari-hari yang menguras energi kita. Kebutuhan tidur manusia berada pada rentang 7-9 jam.
4. Rutin beraktivitas dan berolahraga
Aktivitas dan olahraga menjadi hal yang penting kita lakukan untuk menjaga kesehatan. Apabila kita rutin beraktivitas dan berolahraga ringan maka kita akan meningkatkan kualitas hidup sehat yang lebih baik dibandingkan apabila kita jarang bergerak dan malas berolahraga. Selain itu, aktivitas fisik dan olahraga akan mencegah kita dari penyakit obesitas yang mampu mengundang berbagai penyakit yang membahayakan.
5. Menghindari merokok dan minuman alcohol
Kita harus menghindari merokok dan minum alkohol karena keduanya merupakan zat kimiawi yang memberikan efek tidak baik dalam tubuh. Rokok dapat menyebabkan penyakit pada organ tubuh kita terutama pada paru-paru. Sedangkan minum minuman beralkohol dapat menciptakan berbagai penyakit pada tubuh kita yaitu penyakit hati, obesitas, dan masih banyak lagi penyakit yang mengancam jiwa.
6. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Kita harus melakukan pemeriksaan kesehatan rutin yang terdiri dari tekanan darah, kadar gula darah, kadar kolesterol, dan kadar asam urat. Pemeriksaan kesehatan ini akan membantu kita mengetahui kondisi kesehatan terkini. Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin juga menjadi diagnosis dini dari penyakit tertentu dan membantu kita untuk mengambil langkah tepat dalam mengobatinya.
7. Pola hidup sehat tersebut harus kita lakukan secara konsisten dalam hidup untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan kita sehingga kita tidak rentan terkena penyakit.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai Kesehatan yaitu sosialisasi penyalahgunaan Napza Kepada Masyarakat Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang. Kontribusi dalam pengurangan penyalahgunaan NAPZA di Indonesia telah dilakukan melalui sosialisasi penyalahgunaan NAPZA kepada masyarakat Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang pada 10 Agustus 2024. Sosialisasi penyalahgunaan NAPZA menjadi langkah awal dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang mengenai bahaya dan dampak NAPZA terhadap manusia. Peningkatan pengetahuan diharapkan akan meningkatkan ketahanan masyarakat Desa Bantar Panjang untuk melakukan penyalahgunaan NAPZA. Peningkatan pengetahuan juga diharapkan akan menjadi jembatan dalam penciptaan lingkungan Desa Bantar Panjang yang terhindarkan dari penyalahgunaan NAPZA.
Penyuluhan penyalahgunaan NAPZA dilakukan khususnya pada remaja Karang Taruna RW 05 dan RW 06 di Desa Bantar Panjang. Remaja-remaja akan diberikan pemaparan materi mengenai penyalahgunaan NAPZA. Pengetahuan dan kemampuan pemahaman remaja akan diukur dengan melakukan pre-test sebelum pemaparan materi dan post-test setelah pemaparan materi. Nilai dari pre-test dan post-test akan dibandingkan untuk selanjutnya dievaluasi apakah penyuluhan penyalahgunaan NAPZA berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan remaja mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA.
Hasil dari penyuluhan penyalahgunaan NAPZA menunjukkan peningkatan nilai post-test jika dibandingkan dengan pre-test. Hal ini berarti penyuluhan penyalahgunaan NAPZA berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan remaja mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA. Peningkatan pengetahuan remaja mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA akan menjadi pondasi utama remaja dalam menolak melakukan penyalahgunaan NAPZA.
Selanjutnya pada tanggal 15 Agusutus 2024 dilakukan kegiatan edukasi tentang PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) kepada murid SDN bantar Panjang terkait jajanan sehat dan cara mencuci tangan yang baik dan benar. PHBS adalah sebuah gerakan yang dilakukan dengan menjaga kebersihan serta kesehatan tubuh maupun lingkungan sekitar. Perilaku hidup sehat ini dapat diterapkan di mana saja, mulai dari rumah, sekolah, lingkungan kerja, hingga tempat umum. Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan kualitas hidup melalui kegiatan yang berlandaskan atas kesadaran diri sendiri. Selain menjaga kualitas hidup diri sendiri, PHBS juga bertujuan untuk melindungi kesehatan orang terdekat serta melestarikan lingkungan sekitar.
Salah satu contoh perilaku hidup bersih dan sehat adalah membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan yang sering kali menjadi sarana penyebaran bakteri dan virus penyebab penyakit. Selain itu, selama menjalani Gerakan PHBS, penting untuk memperhatikan kebutuhan gizi tubuh, dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan gizi tersebut melalui konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Selain itu, pastikan juga makanan yang dikonsumsi telah diolah dengan bersih dan higenis agar tehindar dari kontaminasi virus maupun bakteri pathogen.
Terdapat sejumlah manfaat PHBS yang bisa didapatkan, seperti mencegah infeksi penyakit tertentu, menjaga kebersihan lingkungan, hingga mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak. Gerakan PHBS dapat melindungi tubuh dari serangan berbagai macam virus dan bakteri penyebab penyakit tertentu, seperti diare, kolera, hingga tetanus.
Kegiatan selanjutnya mengenai Pelaksanaan Vaksin Polio, Vaksin polio dalam program PIN telah dilaksanakan untuk sasaran Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang pada 14 Agustus 2024. PIN pada Desa Bantar Panjang dilakukan dengan tahapan persiapan dan pelaksanaan kegiatan. Persiapan dilakukan untuk memperoleh data-data sasaran imunisasi yaitu anak dengann usia 0 hingga 7 tahun. Pelaksanaan PIN polio di Desa Bantar Panjang melibatkan seluruh unsur baik unsur kesehatan yaitu petugas kesehatan, pemerintah beripa perangkat desa, dan masyarakat.
Anak-anak yang telah didata dalam persiapan PIN polio selanjutnya diberikan vaksinasi polio dengan OPV. Vaksinasi OPV diberikan oleh tenaga kesehatan yang berkewenang dalam memberikan vaksin polio. Vaksinasi OPV pada program PIN polio yang telah dilaksanakan di Desa Bantar Panjang, Kabupaten Tangerang diharapkan dapat memberikan kekebalan penuh kepada anak-anak supaya terhindar dari kelumpuhan akibat polio. Vaksinasi polio pada PIN polio di Desa Bantar Panjang juga telah mencakup seluruh sasaran vaksinasi yang seharunya diberikan sehingga perlindungan penuh dapat dijamin untuk anak-anak di Desa Bantar Panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H