Yogyakarta merupakan kota terbesar ke empat di wilayah pulau jawa. Meskipun merupakan kota yang besar, kota yang berada di wilayah jawa tengah ini memiliki sebuah hotel unik yang merupakan penggabungan seni dan konsep ramah lingkungan.Â
Green Host Boutique Hotel merupakan hotel ramah lingkungan yang mendukung lingkungan berkelanjutan dengan menggabungkan seni dan bahan ramah lingkungan di setiap desain ruangannya.
Konsep Hotel
Green Host Boutique hotel karya Paulus Mintarga di yogyakarta ini merupakan hotel yang mengusung konsep Green Architecture serta sustainable desain dengan menekankan  dan memfokuskan desain pada pemanfaatan energi, efisiensi pemilihan material bangunan, pemberdayaan lingkungan dan masyarakat, tata sirkulasi udara dan penghematan penggunaan air.
Penerapan pencahayaan dan penghawaan alami
Pada hotel ini banyak diterapkan pencahayaan dan penghawaan alami sehingga menghemat energi pada area hotel dan menjadikan hotel sebagai area yang alami,sehat dan ramah lingkungan penerapan pencahayaan dan penghawaan alami dapat terlihat dari adanya void atau bukaan besar pada area kolam renang sehingga sinar matahari dan udara dari luar dapat masuk melalui void tersebut,Â
selain itu dengan adanya kolam renang di area void tersebut akan membantu memantulkan cahaya matahari ke dalam hotel dan mendinginkan area hotel.teknik pemantulan dan pendinginan dengan menggunakan kolam ini biasa disebut dengan evaporating cooling
Selain kolam renang fasad dan balkon pada hotel ini dihiasi dengan menggunakan tanaman lee kwan yew (sejenis tanaman merambat) yang memiliki fungsi untuk mendinginkan ruangan di sekitarnya, sehingga ruangan pada hotel ini terasa lebih sejuk dan ramah lingkungan.
Pada sekitar ruang kolam renang terdapat rock garden dengan berbagai tanaman tropis yang juga membantu mendinginkan serta memperindah  area hotel
Penggunaan Material Ramah Lingkungan
Penggunaan material alami dan bahan bahan bekas pada desain hotel ini merupakan upaya pemberdayaan alam yang bebas dari sampah atau bahan sisa. Pada hotel ini banyak  memanfaatkan kayu bekas sisa industry maupun bahan ramah lingkungan lainnya.Â
Pada hotel ini terdapat 96 kamar dengan 7 variasi desain kamar yang merupakan hasil rancangan dari Ivan Christianto. Tiap kamarnya menggunakan bahan ramah lingkungan yang mempunyai nuansa industrialis dengan menggunakan kombinasi bata ekspos, kayu dan semen ekspos. Â
Contoh lain dari penggunaan material ramah lingkungan pada hotel ini adalah penggunaan tumpukan potongan kayu sisa industri sebagai bahan dinding lobby hotel serta penggunaan lantai papan kayu dengan plesteran semen ekspos sebagai bahan lantai lobby hotel ini. selain itu besi bekas digunakan juga sebagai bahan baku pembuatan railing tangga serta beberapa elemen dekorasi dan perabot yang ada di area hotel ini
 Pemberdayaan Lingkungan dan Masyarakat
Pada bangunan hotel bagian atas terdapat roof garden sebagai tempat membudidayakan tanaman, tanaman yang dibudidayakan di roof garden ini merupakan tanaman sayur-sayuran organik yang di tanam dengan sistem hidroponik dengan menggunakan pipa paralon berlubang.Â
Tidak hanya itu, Â sayuran budi daya hidroponik ini akan dipanen dan diolah di restoran hotel. Adanya hal ini pada area hotel secara tidak langsung mengajak pengunjung untuk memahami konsep city farming dengan
menanam dan mengurangi sampah makanan untuk mencegah kerusakan lingkungan.
                                                      Â
Pemberdayaan seniman lokal dan Karya seni
Tidak hanya penerapan green arsitekturnya ruang-ruang pada hotel ini juga menjadi tempat dan galeri bagi seniman lokal untuk memamerkan kerajinan dan karya mereka. Karya seni dari pada seniman inilah yang menjadikan ruangan serta bangunan hotel ini menjadi tempat yang memiliki estetika unik serta menjadi daya Tarik bagi desain hotel ini.Â
karya-karya seniman tersebut kebanyakan diletakkan di Green Art Space yang merupakan tempat memajang beberapa karya-karya desainer tersebut serta Art Kitchen Resto yang merupakan restoran pada hotel ini sehingga Ketika ditempatkan di sana dapat dinikmati dan dilihat oleh banyak orang yang sedang makan maupun bersantai di dalam restoran
Ditulis oleh Zefania Audrey Santoso - Mahasiswi Universitas Kristen Petra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H