Di era yang dikit-dikit digital ini, media sosial jadi tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Dari macam-macam informasi, kabar terbaru, konten hiburan, sampai perkembangan tren terkini ada semua dalam media sosial. Di balik semua kemudahan yang kita dapatkan banyak sekali tantangan yang salah satunya cara kita membedakan mana informasi yang benar dan mana yang tidak, kasus ini menjadi tantangan terbesar kita. Kasus ini memberi kita pelajran mengapa literasi digital menjadi hal yang sangat penting. Literasi digital merupakan kemampuan seseorang dalam memahami, mengevaluasi serta mengelola informasi secara kritis di dunia digital dan hal ini menjadi senjata kita yang utama  untuk menyaring segala informasi yang beredar di media sosial.
Ketika kita membuka feed media sosial seperti X, Instagram, Facebook, kita banyak disajikan  segala jenis informasi yang berasal dari berbagai sumber. Sekarang banyak sekali informasi yang disampaikan  mungkin mengandung berita palsu atau bias akita sebut hoaks, informasi yang menyesatkan tetapi terlihat begitu meyakinkan serta mudah diterima, apalagi pada saat muncul dari akun yang terkenal. Tanpa literasi digital yang baik, pada akhirnya membuat kita kesulitan membedakan mana yang bis akita percayai dan mana yang harus kita abaikan.
Banyak sekali manfaat literasi digital yang salah satu manfaatnya adalah kemampuan literasi digial yang membantu kita untuk berpikir kritis dengan informasi yang kita terima. Jika kita memahami cara menyaring sebuah informasi, kita dapat mudah terpengaruh oleh informasi atau berita-berita yang belum terbukti faktanya. Contohnya, pada saat kita membaca berita atau informasi di media sosial, kitab isa mencari sumber aslinya terlebih dahulu. Ketika berita tersebut tidak mecantumkan sumber yang jelas, kita perlu berhati-hati. Dengan kemampuan literasi digital yang baik, kita dapat lebih teliti lagi memeriksa terlebih dahhulu sumber yang menyebarkan berita itu, apakah sumbernya dapat dipercaya, dan apakah sumber informasi tersebut sudah diverifikasi dengan pihak terpercaya.
Literasi digital juga lebih dari mengecek sumber, melibatkan kemampuan kita untuk mengenali pola-pola tertentu yang biasa digunakan dalam berita hoaks. Misalnya, informasi yang palsu sering kali disajikan dengan judul yang dramatis atau kata-kata yang memancing emosi. Dengan kita memiliki kemampuan literasi digital, kita bisa peka dengan jenis-jenis konten yang sering kali menjadi trik penyebaran hoaks. Dari kasus ini terlihat pentingnya kita membangun kebiasaan dalam berpikir kritis setiap kali kita menerima informasi yang kelihatannya mengejutkan atau kontroversial.
Literasi digital juga membantu kita untuk tidak ikut serta dalam menyebarkan informasi yang masih tanda tanya atau belum terverifikasi. Karena seringkali informasi yang kita terima terlihat menarik atau relevan dengan situasi kita, dari sini kita gampang tergoda untuk membagikannya tanpa memastikan faktanya. Kasus ini bisa menyebabkan banyak orang mendapatkan informasi yang salah, sehingga dapat memperburuk masalah dan terjadi disinformasi. Kejadian tersebut memberikan kita pelajaran agar kita dapat berpikir dua kali sebelum membagikan informasi tersebut. Pelajaran tersebut menjadi langkah kecil yang sangat berarti untuk membantu warga  berhenti menyebarkan informasi palsu.
Positifnya dari literasi digital dapat memampukan kita agar dapat mengenali adanya opini pribadi di balik sebuah informasi. Tidak semua informasi yang ditulis di media sosial itu fakta, terkadang itu adalah opini atau sudut pandang pribadi yang bersifat subjektif. Misalnya, di X atau Instagram, banyak pengguna yang sering kali berbagi opini mereka masing-masing mengenai berbagai topik, mulai dari politik hingga gaya hidup. Dengan kita memiliki kemampuan literasi digital yang baik, kita dapat memahami perbedaan yang mana fakta, yang mana opini. Kita dapar lebih bijak ketika menerima informasi dan tidak mudah tergiring dengan opini orang lain yang belum terbukti faktanya.
Pada akhirnya, kemampuan kita dalam literasi digital bukan hal yang bisa kita anggap sepele. Sangat penting untuk mempunyai kemampuan literasi digital yang baik agar kita dapat menjaga kualitas informasi yang kita terima serta yang kita bagikan di media sosial. Dengan adanya literasi digital ini, kita tidak hanya dapat melindungi diri sendiri dari disinformasi, tetapi kita juga dapat membantu orang sekitar kita untuk mendapatkan informasi yang valid. Di era yang di penuhi informasi seperti sekarang, kemampuan literasi digital merupakan kunci kita untuk tetap bijaksana, bepikir kritis, dan menjadi warga digital yang dapat bertanggung jawab.
Sumber:
Pentingnya Literasi di Era Digital dalam Menghadapi ...
UNIMAR AMNI SEMARANG https://journal.unimar-amni.ac.id › download