Mohon tunggu...
Zeemin
Zeemin Mohon Tunggu... Konsultan - Cloud Architect

Keep up to date with technology updates

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Serangan Ransomware dan Dampaknya dalam Industri Keuangan

25 Mei 2023   21:19 Diperbarui: 25 Mei 2023   21:47 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pada era digital saat ini, ancaman keamanan dalam bentuk serangan ransomware semakin meningkat dan memberikan dampak yang merugikan, terutama terhadap industri keuangan. 

Serangan ransomware merupakan jenis serangan siber di mana para penyerang menggunakan perangkat lunak berbahaya untuk mengenkripsi data sistem korban dan menuntut pembayaran tebusan agar data tersebut dikembalikan ke pemiliknya. Industri keuangan menjadi salah satu target utama serangan ini karena melibatkan transaksi keuangan dan data sensitif yang berharga.

Dampak serangan ransomware terhadap industri keuangan dapat sangat merusak. Berikut ini adalah beberapa dampak yang sering terjadi:

1. Gangguan Operasional: Serangan ransomware dapat menyebabkan gangguan serius pada operasional lembaga keuangan. Sistem yang terinfeksi menjadi tidak dapat diakses, menghentikan atau memperlambat proses transaksi dan aktivitas bisnis. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan kerugian reputasi bagi institusi keuangan.

2. Pencurian Data: Selain mengenkripsi data, penyerang juga dapat mencuri informasi sensitif yang tersimpan dalam sistem. Hal ini termasuk informasi keuangan, data pelanggan, dan identitas pribadi. Data yang dicuri dapat digunakan untuk penipuan, pencurian identitas, atau dijual di pasar gelap.

3. Kehilangan Reputasi: Serangan ransomware pada industri keuangan dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan pelanggan dan investor. Jika lembaga keuangan tidak dapat melindungi data dan dana pelanggan dengan baik, reputasi mereka akan tercoreng dan pelanggan dapat mencari alternatif yang lebih aman.

4. Denda dan Sanksi Hukum: Industri keuangan tunduk pada peraturan dan kebijakan yang ketat terkait keamanan dan perlindungan data. Jika terbukti bahwa lembaga keuangan gagal melindungi data dengan baik, mereka dapat dikenakan denda yang besar dan sanksi hukum yang serius. Selain itu, kewajiban hukum untuk memberikan pemberitahuan kepada pelanggan terkait pelanggaran data juga dapat membebani lembaga keuangan.

Bagaimana ransomware bekerja dalam menyerang industri keuangan?

1. Penetrasi Awal
Ransomware dapat masuk ke dalam sistem keuangan melalui beberapa metode. Metode yang paling umum adalah melalui email phishing, di mana para penyerang mengirim email yang tampak meyakinkan dengan lampiran berbahaya atau tautan yang mengarah ke situs web berbahaya. Begitu pengguna mengklik lampiran atau tautan tersebut, ransomware akan diunduh dan mulai menyebar di dalam jaringan.

2. Penyebaran dalam Jaringan
Setelah ransomware berhasil masuk ke dalam jaringan perusahaan keuangan, ia akan mulai menyebar dan mencari target lain untuk dienkripsi. Ransomware akan memanfaatkan kelemahan dalam sistem keamanan yang ada atau menggunakan teknik yang dikenal sebagai "lateral movement" untuk menyebar dari satu komputer ke komputer lainnya di dalam jaringan. Dengan cara ini, ransomware dapat mencapai banyak perangkat dan menyebabkan kerugian yang lebih besar.

3. Enkripsi Data
Setelah ransomware berhasil menyebar ke komputer target, langkah berikutnya adalah mengenkripsi data yang ada di dalamnya. Ransomware akan menggunakan algoritma enkripsi yang kuat untuk mengubah data menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi yang benar. Data yang dapat terpengaruh meliputi file penting seperti dokumen keuangan, catatan transaksi, basis data pelanggan, dan lainnya.

4. Permintaan Tebusan
Setelah ransomware berhasil mengenkripsi data, para penyerang akan menampilkan pesan tebusan di layar korban. Pesan ini berisi instruksi tentang bagaimana korban dapat membayar tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi dan mengembalikan akses ke data mereka. Metode pembayaran yang umum digunakan adalah cryptocurrency seperti Bitcoin, karena pembayaran ini sulit dilacak.

5. Ancaman dan Dampak
Para penyerang ransomware sering kali mengancam untuk menghapus atau membocorkan data yang dienkripsi jika tebusan tidak dibayar dalam waktu tertentu. Ancaman ini bertujuan untuk memaksa korban membayar tebusan secepat mungkin. Serangan ransomware dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi industri keuangan, baik melalui kerugian langsung akibat pembayaran tebusan maupun melalui waktu henti operasional yang berdampak pada reputasi dan kepercayaan pelanggan.

6. Pencegahan dan Perlindungan
Untuk melindungi industri keuangan dari serangan ransomware, perusahaan harus mengadopsi tindakan keamanan yang kuat. 

Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
- Meningkatkan kesadaran karyawan tentang ancaman ransomware dan mengadakan pelatihan tentang praktik keamanan siber yang baik.
- Memperbarui dan memelihara perangkat lunak dengan patch terbaru untuk mengatasi kerentanan yang dikenal.
- Menggunakan solusi keamanan yang andal, seperti firewall, antivirus, dan perangkat lunak deteksi ancaman canggih.
- Melakukan cadangan rutin data penting dan memastikan bahwa salinan cadangan tersebut berada di tempat yang terpisah dari jaringan utama, atau menggunakan plan disaster recovery.

Dalam era di mana teknologi semakin maju, serangan ransomware menjadi ancaman serius bagi industri keuangan. Dengan memahami cara kerja ransomware dan mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat, perusahaan keuangan dapat mengurangi risiko dan melindungi data dan operasi mereka dari serangan ini. 

Kesadaran, pelatihan, dan implementasi tindakan keamanan yang tepat akan memainkan peran penting dalam menjaga keamanan industri keuangan dari ancaman ransomware.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun