Dan e-Learning ini juga sekaligus bisa dijadikan portal penilaian dari seluruh sistem belajar yang ada. Dengan begitu portal ini bisa melihat profil peserta, progress belajar peserta (baik itu online/offline), penilaian tugas/latihan oleh instruktur, ujian, sampai pengambilan sertifikat. Inilah mengapa di sebut LMS (Learning Management System) karena ada fitur-fitur seperti tadi, jadi tidak hanya belajar saja.Â
Academy Baba Studio
Baba Studio juga mengembangkan e-Learning sejak tahun 2010 untuk keperluan murid-murid dan bisa diakses di  https://academy.babastudio.com/Â
Murid-murid bisa datang ke Baba Studio dan juga bisa tetap memilih belajar di rumah dengan didukung tanya jawab lewat chatting selama jam kerja oleh instruktur.
babastudio-elearning-5e5e2128d541df1c123586b3.jpg
Standarisasi LMS dengan SCORM Compliance
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, beberapa standarisasi LMS adalah AICC (Airline Industry CBT Commetee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. Walaupun banyak standarisasi yang bisa diikuti, tetapi SCORM Compliance (Persyaratan SCORM) adalah paling populer yang bisa kita bahas di sini.
SCORM (Shareable Content Object Reference Model) adalah salah satu standar yang digunakan LMS untuk pendistribusian konten e-learning berbasis web dengan mengacu pada interoperability, accesibility, dan reusability (Rice 2006). Dikembangkan sejak tahun 2001 oleh Advance Distributed Learning, dan diadopsi oleh banyak organisasi e-learning, bahkan sampai saat ini (walaupun saat ini sudah ada successor-nya yaitu xAPI dan cmi5).
SCO (Sharable Content Object) pada istilah SCORM merupakan sebuah satuan konten yang sangat terfokus pada sebuah topik, sehingga sangat independen dan dapat dipergunakan kembali. LMS dapat melakukan tracking kepada sebuah SCO baik itu berupa bookmarking (kemampuan melanjutkan dari lokasi tertentu pada sesi pembelajaran), skor, dan status.
Konten harus merupakan laman HTML tetapi kontennya dapat berupa hypermedia seperti grafik, audio, video, atau ActiveX-object (seperti SWF) yang dapat didukung oleh web-browser. Dokumen PDF atau Office tidak dapat digunakan karena akan ter-download otomatis oleh web-browser.
Dengan format konten yang sudah ditentukan, antar LMS bisa saling berbagi tanpa harus melakukan konversi konten bila ingin dipakai untuk LMS lain. Sekali lagi, LMS ini adalah istilah lain untuk Aplikasi e-Learning berbasis web.
SCORM juga harus dapat untuk menyimpan catatan setiap peserta sampai dimana mereka sudah belajar, mata pelajaran mana saja yang sudah diselesaikan, berapa nilai dan poin yang sudah didapatkan, berapa lama peserta menghabiskan waktu dalam satu mata pelajaran.