Merabai kalimatmu, yang entah itu dusta, entah itu nyata
Untuk aku, yang kini dan lalu dirundung haru
Mendekap pilu tanpa sebab yang ku tau
Waktu ke waktu tersisihkan, bergulir tanpa jemu
Aku tau Ribuan kata mulai menderu menyerbu
Menggelitik. Menjambak lamunan yang tertidur dan lama layu
Iya, aku tau!
Aku kini di landa rindu
Â
__Sudut kota yang berkabut, 14 oktober 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!