Ketika kita berbicara tentang hubungan antara batin dan lahiriyah, kita juga bisa mengaitkannya dengan konsep energi dan vibrasi positif yang belakangan sering dibicarakan dalam banyak wacana modern dan di kelas-kelas pemberdayaan diri.Â
Pikiran, perasaan, dan niat kita adalah bentuk energi yang kita pancarkan ke dunia luar. Apapun yang kita rasakan dalam batin, itu akan mempengaruhi vibrasi yang kita hasilkan.
Energi positif yang berasal dari pikiran dan perasaan yang tulus, penuh kasih, dan optimis, akan menarik hal-hal baik dalam hidup kita. Sebaliknya, energi negatif dari hati yang dipenuhi kebencian, kecemasan, atau dendam, akan menarik hal-hal yang serupa ke dalam hidup kita.Â
Ini adalah hukum alam, seperti cermin: apa yang kita kirimkan ke dunia akan kembali kepada kita dalam bentuk yang sama.
Hal ini juga erat kaitannya dengan ajaran spiritual bahwa kebersihan batin akan mencerminkan kehidupan lahir yang lebih baik. Mengendalikan hati, pikiran, dan emosi kita adalah kunci untuk hidup yang lebih harmonis, damai, dan penuh keberkahan.
Becoming Supernatural Karya Dr. Joe Dispenza
Saat ngaji tadi pikiran saya langsung melayang pada buku yang pernah kubaca, karya Dr. Joe Dispenza berjudul Becoming Supernatural. Buku ini, meskipun berasal dari sudut pandang ilmu pengetahuan modern, memiliki banyak kesamaan dengan ajaran-ajaran spiritual yang membahas tentang hubungan batin dan lahiriyah.
Dalam Becoming Supernatural, Dispenza menguraikan bagaimana pikiran kita memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk realitas yang kita alami.Â
Ia menjelaskan bahwa melalui meditasi dan latihan pengendalian diri, kita bisa mengubah pikiran dan perasaan kita sehingga menciptakan realitas baru yang lebih baik. Konsep yang diangkat oleh Dispenza adalah bahwa kita bisa "menjadi supernatural" dengan memahami cara kerja energi di sekitar kita dan dalam diri kita.
Salah satu bagian yang sangat berkesan dari buku ini adalah penjelasan tentang bagaimana perasaan, emosi, dan pikiran negatif menciptakan "resonansi" negatif dalam tubuh kita, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Sementara itu, emosi positif seperti cinta, syukur, dan ketenangan bisa meningkatkan kesehatan, baik secara fisik maupun mental.