Mohon tunggu...
Zainuddin El Zamid
Zainuddin El Zamid Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Menulis apa saja yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Meraih Keseimbangan Hidup: Pentingnya Menyediakan Waktu untuk Diri di Era Modern

19 Juni 2024   10:20 Diperbarui: 19 Juni 2024   10:32 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap hari, saya mengambil waktu untuk menikmati secangkir kopi sendirian. Bukan karena saya menghindari keseruan ngopi bersama teman, tapi karena momen soliter ini memberikan kesempatan untuk bernapas, merenung, atau mungkin menikmati ebook terbaru.

Ada kalanya, saya juga menggunakan waktu ini untuk muthola'ah dan menulis apa saja yang terlintas dalam pikiran. Momen-momen seperti ini, sederhana namun penuh makna, menjadi sangat berharga dalam rutinitas harian yang padat.

Baru-baru ini, saya memutuskan untuk aktif kembali ke tempat kebugaran, mengingat saya mulai mudah lelah dan ngos-ngosan saat naik lantai 3 menuju kelas madrasah dan diniyah pondok--ketika ingin melaksanakan kewajiban sebagai seorang pendidik.

Sebulan berlalu, dan perubahan yang saya rasakan cukup signifikan: tubuh terasa lebih segar, wajah tampak lebih enak dipandang saat ngaca, dan yang paling menggembirakan, kepercayaan diri saya meningkat. Tidur malam pun menjadi lebih nyenyak dan berkualitas.

Di era modern ini, kecepatan dan tuntutan hidup seringkali membawa kita pada tingkat stres yang tinggi, yang tak jarang berujung pada kelelahan mental atau bahkan sakit fisik di usia muda.

Banyak dari kita, terutama generasi muda di kota besar, berada di bawah tekanan yang begitu berat hingga mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa lebih dari 30% dari mereka mengalami stres tinggi yang memicu berbagai masalah kesehatan.

Maka dari itu, mengambil waktu untuk diri sendiri bukanlah sekedar saran, tetapi kebutuhan mendesak. Dengan menyisihkan waktu untuk meditasi, mindfulness, atau sekadar jeda dari ponsel, kita memberi kesempatan kepada tubuh dan pikiran untuk mengistirahatkan diri dari kesibukan dan tekanan. Tidak kalah penting, meluangkan waktu untuk aktivitas fisik secara teratur juga memainkan peran krusial dalam memelihara kesehatan mental dan fisik kita.

Seperti kata Laozi, "Dalam ketenangan hati, kebijaksanaan datang." Dalam kesendirian dan ketenangan, kita menemukan kebijaksanaan dan kejernihan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Di tengah kebisingan informasi, polemik ba'alawi dan viralnya bahasa suryani (Baca: Faqod Inna Maqoli), serta tuntutan yang tak ada habisnya, ketenangan adalah sumber kekuatan sejati kita.

Implementasi praktis dari ide ini bisa dimulai dengan hal-hal kecil, seperti waktu bebas dari ponsel setiap hari, menghabiskan waktu di alam, atau melakukan aktivitas yang menenangkan seperti membaca dan meditasi. Tambahkan rutinitas olahraga yang teratur, da rasakan perbedaan besar dalam kesehatan fisik dan mental.

Ingat juga bahwa guyon memiliki tempat penting dalam mengatasi stres. Tertawa, walaupun pada hal kecil, adalah obat yang mujarab. Kalau kara Mark Twain, "Tertawa adalah obat terbaik di dunia." Di zaman yang penuh keseriusan dan ketegangan ini, penting untuk sesekali membiarkan diri tertawa lepas. Ngguyuo (tertawalah).

Oleh karena itu, menganggap waktu untuk diri sendiri sebagai kebutuhan adalah langkah yang tepat dan esensial. Yuk mulai memprioritaskan kesehatan mental dengan serius, sebagaimana kita mengejar deadline pekerjaan atau target kebugaran. Kesehatan mental bukan hanya tentang mencegah penyakit, tetapi juga karena kita ingin menciptakan kehidupan yang lebih bahagia dan produktif.

Jangan lupa, Kesehatan dompet dan rekening juga perlu dijaga, guys. Mueheheee....

Berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun