Dalam Islam, akhlak yang baik tidak hanya terbatas pada hubungan antar manusia tetapi juga mencakup interaksi dengan hewan dan alam sekitar. Rasulullah menunjukkan teladan yang luar biasa dalam memperlakukan hewan dengan kasih sayang dan penuh perhatian.
Teladan ini sangat relevan untuk masa kini, terutama ketika kita melihat banyak kerusakan ekosistem dan ancaman terhadap kelestarian alam. Berikut adalah beberapa poin penting dari akhlak Rasulullah terhadap hewan yang di jelaskan oleh Imam Al-Ghazali di dalam kitab Kimiya' As-Sa'adah.
Kasih Sayang terhadap Hewan
Penjelasan:
Rasulullah senantiasa berwasiat agar bersikap kasih sayang terhadap hewan. Beliau melarang pemilik hewan untuk membuat hewan kelaparan atau kelelahan karena kerja berat. Poin ini menekankan pentingnya kesejahteraan hewan, yang juga mencerminkan kesejahteraan ekosistem secara keseluruhan.
Dalam konteks masa kini, hal ini bisa diterapkan dalam praktik-praktik peternakan yang etis dan berkelanjutan, serta pelarangan penggunaan hewan untuk kerja berlebihan tanpa perawatan yang memadai.
Memperhatikan Kesejahteraan Hewan
Suatu hari Rasulullah melihat seekor unta yang sangat kurus karena kelaparan dan beliau menegur pemiliknya. Rasulullah berkata:
: .
 "Bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan hewan-hewan ini. Naikilah mereka dalam keadaan baik dan makanlah mereka dalam keadaan baik." (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibn Khuzaymah dalam Shahih-nya)
Ini menunjukkan bahwa hewan harus diperlakukan dengan hormat dan diberikan makanan yang cukup, yang juga berarti menjaga keseimbangan ekosistem agar hewan bisa mendapatkan nutrisi yang layak.