Menurut sebuah studi oleh Harvard University, perasaan iri dan kebencian dapat menurunkan kualitas kesehatan mental seseorang dan menghambat kebahagiaan jangka panjang.
Membawa kebencian dan iri hati dalam doa adalah seperti mencoba menyelam sambil memegang pelampung besar---kita tidak akan pernah bisa mencapai kedalaman yang diharapkan.
Doa yang dilantunkan dengan hati yang penuh dengki dan iri tak akan mampu terbang tinggi dan menembus langit ketujuh.
Kesimpulan
Refleksi atas tiga kondisi yang disebutkan dalam kitab Tanbihul Ghafilin ini mengingatkan kita bahwa kebersihan hati dan tindakan kita sehari-hari secara langsung mempengaruhi efikasi doa kita.
 Sebagai manusia yang senantiasa berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat, penting bagi kita untuk menyucikan diri dari harta haram, menghindari ghibah, dan menjauhkan diri dari perasaan iri hati dan kebencian.
Dalam mencapai tujuan ini, kita tak hanya memperkaya kehidupan spiritual kita, tetapi juga memperbaiki sosial dan lingkungan di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H