Praktik korupsi yang merajalela di berbagai strata pemerintahan adalah contoh lain dari adab yang terdegradasi, di mana norma-norma sosial dan etika publik tergerus oleh kebiasaan-kebiasaan yang mengutamakan diri sendiri.
Dalam dunia yang semakin terkoneksi oleh teknologi, etika digital menjadi perhatian yang tidak bisa diabaikan. Ironisnya, dengan semua akses informasi yang ada, banyak dari kita gagal untuk beradab dalam berkomunikasi.
Cyberbullying, penyebaran hoax, dan eksploitasi data pribadi menunjukkan bagaimana krisis adab telah merambah ke ruang digital. Kita perlu mendesak diri sendiri dan orang lain untuk mempraktikkan adab dalam setiap aspek kehidupan, tidak hanya dalam interaksi tatap muka tetapi juga dalam dunia maya yang anonim dan terbuka.
Menemukan Pancasila Kembali: Sebuah Harapan
Menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam konteks yang modern adalah tugas yang tidak mudah, namun sangat penting. Pancasila tidak hanya harus menjadi pengingat identitas nasional kita tetapi juga harus aktif menginformasikan kebijakan publik dan interaksi sosial.
Melalui pendidikan yang mengutamakan akal dan adab, generasi muda Indonesia bisa dibekali untuk tidak hanya menghadapi dunia yang berubah tetapi juga untuk menjadi agen perubahan tersebut.
Ini berarti bahwa kurikulum harus melampaui teori dan memasukkan aplikasi praktis dari akal dan adab, mengajarkan anak-anak cara berpikir kritis tentang masalah-masalah yang mereka hadapi dan berinteraksi dengan cara yang sopan dan produktif.
Kita juga harus mengakui bahwa dalam era globalisasi ini, tantangan yang kita hadapi tidak lagi sektoral atau lokal saja, melainkan global. Oleh karena itu, pemahaman tentang Pancasila juga harus dapat menjawab tantangan-tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan konflik internasional.
Pancasila dengan prinsip akal dan adabnya harus menjadi kompas yang membimbing Indonesia tidak hanya di panggung nasional tetapi juga internasional, menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya besar, tetapi juga beradab dan bijaksana.
Penerapan Aktual dari Pancasila dalam Kehidupan Nyata
Implementasi aktual dari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata memerlukan lebih dari sekadar pengertian teoretis; ini membutuhkan tindakan yang nyata dan berkelanjutan.