Mohon tunggu...
Zainuddin El Zamid
Zainuddin El Zamid Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Menulis apa saja yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam, Akal, Adab, dan Teknologi

29 Mei 2024   20:45 Diperbarui: 29 Mei 2024   20:56 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya Akal dalam Era Teknologi

Akal, dalam konteks ini, berkaitan dengan kemampuan untuk berpikir kritis dan membuat keputusan berdasarkan penilaian yang rasional dan terinformasi. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh informasi, sangat mudah untuk tersesat dalam banyaknya data dan berita yang tidak selalu akurat. Menggunakan akal berarti mampu memilah informasi, memahami implikasi jangka panjang dari tindakan kita, dan mempertimbangkan dampak teknologi terhadap kehidupan sosial dan lingkungan.

Mengutip kata-kata Einstein, "Kecerdasan bukanlah kemampuan untuk menyimpan informasi, tetapi untuk mengetahui di mana menemukannya." Ini mengingatkan kita bahwa dalam era informasi, yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan dan menginterpretasikan informasi tersebut dengan bijak.

Adab dalam Hubungan Antarmanusia di Era Digital

Adab, yang berarti tata krama dan etika, adalah tentang bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain dan dunia di sekitar kita. Dalam era digital, mudah untuk bersembunyi di balik layar dan mengabaikan dampak kata-kata atau tindakan kita terhadap orang lain. Cyberbullying, misinformasi, dan penyalahgunaan data pribadi adalah beberapa contoh perilaku yang menunjukkan kurangnya adab dalam penggunaan teknologi.

Memperhatikan adab dalam penggunaan teknologi berarti mempraktikkan empati, menjunjung tinggi privasi dan keamanan orang lain, serta berkomunikasi dengan hormat dan pertimbangan.

Akal dan Adab sebagai Solusi dalam Kehidupan yang Berlari Cepat

Dalam kehidupan yang serba cepat, seringkali kita terjebak dalam siklus konsumsi teknologi tanpa henti yang bisa merugikan kesehatan mental dan fisik kita. Akal memungkinkan kita untuk mengambil langkah mundur, menganalisis kebutuhan kita yang sebenarnya, dan membuat pilihan yang memperkaya hidup kita bukan hanya mempermudahnya. Adab mengingatkan kita untuk tetap terhubung dengan nilai kemanusiaan, menjaga hubungan kita dengan orang lain meski melalui perantara digital.

Kesimpulan

Perpaduan antara akal dan adab menawarkan kerangka kerja untuk menavigasi dunia modern yang terus berubah. Keduanya mengajarkan kita untuk menggunakan teknologi dengan cara yang tidak hanya inovatif tetapi juga inklusif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Menerapkan akal dan adab dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan teknologi, akan membantu membangun masyarakat yang lebih adil dan beradab, di mana teknologi melayani kebaikan bersama, bukan sebaliknya.

Melalui ajaran dan contoh Rasulullah, Islam menunjukkan bahwa akal tanpa adab tidak lengkap, dan adab tanpa akal tidak efektif. Keduanya harus bekerja sama untuk menciptakan keseimbangan dalam kepribadian Muslim, memungkinkan mereka untuk mencapai tidak hanya kesuksesan duniawi tetapi juga kesuksesan spiritual. Umat Islam diajak untuk terus mengembangkan kedua aspek ini, menjadikan mereka sebagai dasar untuk membuat keputusan yang baik dan menjalani kehidupan yang beradab dan bermartabat.

Wallahua'lam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun